Bukan mudah Nabi buat usaha, Nabi pergi pagi pulang petang
menghadapi bermacam-macam kesusahan dan penderitaan caci maki bahkan ancaman
bunuh dari pada orang-orang kafir yang ketika itu belum menerima Agama ini.
Khadijah r.ha hari demi hari terus mengorbankan
kehormatannya kemuliaannya dan seluruh harta bendanya untuk bantu perjuangan
Nabi, Ketika Nabi belum buat dakwah, Nabi belum ajak-ajak manusia pada
kebaikan, seluruh penduduk mekkah panggil dengan al amin (Nabi yang terpercaya)
Nabi ash siddiq (Nabi yang bisa dipegang bicaranya) Nabi at tayyib (Nabi yang
paling baik)
Tetapi ketika Nabi mulai kerja dakwah satu persatu gelar itu
mereka ganti, Nabi al majenun (Nabi gila) Nabi pendusta Nabi adalah ahli sihir
yg nyata dan pendusta besar. (na'udzubillah)
Hari demi hari Nabi buat usaha dakwah, pergi pagi dengan
pakaian putih bersih pulang petang hari dengan rambut penuh debu baju telah
kotor dengan kotoran unta kotoran kambing bahkan tak jarang tubuh Nabi yang
putih kadang- kadang berlumuran darah pulang dipetang hari.
Terkadang sering kali Nabi pulang terlambat kerumah karena
sibuk ajak manusia kepada kebaikan selamatkan manusia huru hara padang mahsyar
Nabi mau manusia selamat dari hura hara akhirat sehingga sering kali Nabi
terlambat pulang.
Ketika pulang istri telah tidur Nabi ketuk pintu sekali dua
kali tidak dibuka maka Nabi buka surban dan tidur didepan rumah dengan udara
sejuk dan badai padang pasir sering mengamuk tapi Nabi duduk diluar dan
tertidur diluar hingga pagi menjelang subuh khadija r.ha bangun barulah tau
kalau suami tidur diluar dan dibangunkan.
Bukan khadijah yang minta maaf tapi Nabi salallahu'alaihi
wassallam yang minta maaf..''Maafkan aku Khadijah aku tak mau mengganggu
nyenyak tidurmu tadi malam aku tak mau ganggu mimpi indahmu tadi malam.
Subhanallah..begitu lembutnya akhlak Nabi salallahu 'alaihi
wasslallam.
Seluruh harta kekayaan Khadijah diserahkan pada suaminya
Nabi salallahu'alaihi wassallam untuk perjuangkan Agama ini,
2/3 harta kekayaan dikota mekkah milik khadijah tetapi
ketika Khadijah hendak menjelang wafat tidak ada pakaian tidak ada kafan
digunakan untuk menutupi jasad Khadijah radhiyallahu 'anha, Bahkan pakaian
Khadijah yang digunakan ketika itu adalah pakaian yang sudah sangat kumuh
dengan 83 tambalan diantaranya dengan kulit kayu.
Dikisahkan satu hari Nabi salallahu 'alaihi wassallam pulang
dari kerja dakwah ketika pulang masuk kedalam rumah biasa Khadijah menyambut
berdiri didepan pintu, ketika Khadijah berdiri hendak menyambut Nabi salallahu
'alaihi wassallam
Nabi berkata..''Wahai Khadijah tetaplah kamu ditempatmu..''
Ketika itu Khadijah sedang menyusu Fatimah yang masih bayi.
Karna begitu pengorbanan Nabi dan Khadijah untuk Agama ini
hingga saat ini kita bisa mengenal Rabb, kita bisa mengenal sholat, kita bisa
mengenal Tuhan sebenarnya, dan kita bisa mengenal Allah.
Seluruh harta kekayaan mereka telah habis, sehingga fatimah
hendak menyusu bukan air susu yang keluar tapi darah yang keluar dan masuk
kedalam mulut fatimah r.ha,maka Nabi salallahu 'alaihi wassallam telah
mengambil Fatimah dan meletakkan ditempat tidur dan Nabi salallahu 'alaihi
wassallam berbaring dipangkuan Khadijah radhiyallahu 'anha.
Nabi begitu lelah jumpa manusia dengan menghadapi caci maki
dan fitnah manusia, ketika itu Nabi tertidur ketika itulah dengan belaian kasih
sayang membelai kepala Nabi salallahu 'alaihi wassallam tidak terasa air mata
Khadijah menetes di pipi Nabi.
Dan Nabi terbangun berkata ''Wahai Khadijah mengapa engkau
menangis,? Adakah engkau menyesal mempersuamikan aku Muhammad, dahulu engkau
wanita bangsawan engkau mulia engkau hartawan tetapi hari ini engkau telah
dihina orang,
Semua orang telah menjauh darimu seluruh hata kekayaanmu
telah habis adakah engkau menyesal wahai Khadijah mempersuamikan aku
(Muhammad)..??
Khadijah berkata ''''Wahai suamiku , wahai Nabi Allah bukan
itu yang aku tangiskan, dahulu aku memiliki kemuliaan, kemuliaan itu aku
serahkan pada Allah dan Rasul-Nya, dahulu mempunyai kebangsawanan,
kebangsawanan itu aku serahkan pada Allah dan Rasul-Nya, dahulu aku memiliki
harta kekayaan dan kuserahkan juga pada Allah dan Rasul-Nya.
Wahai Rasulullah sekarang aku tidak mempunyai apa-apa lagi,
tetapi engkau masih terus memperjuangkan Agama ini, “Wahai Rasulullah sekiranya
aku telah mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai sekiranya engkau hendak
menyebrangi sebuah sungai, lautan engkau tidak mempunyai rakit atau jembatan
maka engkau galilah lubang kuburku engkau gali engkau ambil tulang belulangku
engkau jadikanlah sebagai jembatan untuk menyebrangi sungai itu untuk jumpa
manusia ingatkan kepada mereka kebesaran Allah ingatkan kepada mereka yang hak
ajak mereka kepada Islam wahai Rasulullah”.'
Allahu Akbar.
Seorang suami yang agung seorang istri yang agung, suami
istri berpelukan sambil menangis memikirkan Agama ini.
Agama tersebar hingga hari ini kita kenal Allah bukan dengan
mudah, Agama sampai pada kehidupan Agama, Agama sampai pada kampung kita, Agama
sampai masuk kedalam rumah-rumah kita, Agama sampai pada ke hati-hati kita.
Bukan di bawa oleh burung, bukan dibawah oleh angin, bukan
dibawah oleh air sungai yang mengalir tapi dibawah oleh pengorbanan Nabi dan
para Sahabat, dibawah oleh para janda-janda para sahabat, dibawah oleh
yatim-yatim para sahabat.
Ulama sampaikan, hari ini kita senang-senang amal Agama
diatas penderitaan dan jeritan janda-janda dan yatim-yatim para sahabat.
Hari ini kita senang amal-amal Agama diatas penderitaan
Khadijah r.ha..!!!
Kalaulah hari ini kita tidak menghargai pengorbanan mereka
apa yang harus kita jawab dihadapan Allah kalaulah kita jumpa Allah apa yang
kita jawab dihadapan Nabi apa yg kita jawab didepan Abu Bakar yang menghabiskan
seluruh harta bendanya untuk Agama ini, apalah yang akan kita jawab dihadapan
ibu-ibu yang mulia kalau ibu jumpa dgn sahabiyah'' yang mengorbankan suami nya
syahid di jalan Allah, apa yang akan kita jawab sekiranya kita jumpa anak-anak
yatim para sahabat sedangkan mereka yang telah menggerakan ayah'nya untuk
memperjuangkan Agama ini.
Allahu Akbar
Agama sangat berhajat pada pengorbanan, Agama tidak akan
tersebar dengan tulisan-tulisan dan Agama tidak akan tersebar dengan
bicara-bicara.
Agama tidak akan pernah wujud dalam kehidupan kita tanpa
mengorbankan diri kita, sudah menjadi syarat Agama akan wujud melalui
pengorbanan, hidayah akan datang dalam diri kita melalui pengorbanan, Agama
akan tersebar hidayah akan tersebar diujung dunia melalui pengorbanan.
''Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah,
niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.'' (QS. Muhammad 7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar