Senin, 12 November 2012

Prinsip dan Usaha Membangun Tradisi Dakwah


Dakwah merupakan masalah yang paling penting dalam mengembalikan kejayaan umat Islam. Kesan dakwah pada saat ini tidaklah sepenting yang digariskan, dan seakan sudah tidak ada lagi dalam pikiran orang-orang Islam yang hidup pada zaman ini. Orang-orang Islam mungkin lupa bahwa risalah kenabian dan kerasulan telah ditutup oleh Allah SWT. Sementara agama Islam yang menjadi jalan keselamatan harus sampai kepada generasi terakhir umat manusia yang tidak seorangpun mengetahui kapan berakhirnya. Sering diungkapkan dalam riwayat-riwayat tentang penyakit umat-umat nabi terdahulu yang pada saat ini dapat kita lihat sendiri. Maka menjadi tugas umat Islam sebagai pewaris tugas kenabian untuk mendakwahkan agama Allah SWT hingga generasi terakhir dari peradaban manusia.

Dalam pandangan Maulana Muhammad Ilyas dakwah merupakan kewajiban umat Nabi Muhammad saw. Pada prinsipnya setiap orang yang mengaku mengikuti ajaran Nabi Muhammad tentulah memiliki kewajiban mendakwahkan ajarannya, yaitu agar selalu taat kepada Allah dengan cara yang telah dicontohkan Rasulullah. Menjadikan dakwah sebagai maksud hidup untuk mencapai puncak pengorbanan merupakan tujuan yang harus dicapai setiap individu pendakwah yang mengerti kondisi umat Islam saat ini. Sebagaimana halnya para sahabat nabi yang dalam riwayat banyak dikisahkan tentang pengorbanan mereka terhadap agama Allah SWT, sehingga Allah memberikan kemulian dan kesempurnaan amal agama dan kehidupan yang tidak hanya berdimensi ibadah semata melainkan mencakup semua bidang kehidupan berupa politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan. 

Pada awal perkembangannya yang sedemikian terbatas, Islam mampu menguasai belahan dunia pada saat itu dengan menundukkan Romawi dan Persi serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan ke seluruh belahan dunia. Hal ini merupakan bukti tentang besar dan megahnya Islam dengan generasi yang berpegang teguh pada ajarannya. Hal inilah yang dikehendaki Maulana agar dapat terwujud kembali di kalangan umat Islam. Maulana menghabiskan masa hidupnya untuk berdakwah, mengajarkan prinsip dakwah yang hakiki yakni bahwa setiap diri yang mengaku sebagai umat Islam mempunyai kewajiban dakwah, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.

Dalam salah satu suratnya yang ditujukan pada Syaikh Muhammad Zakariya, beliau menulis:

Aku ingin agar pikiran, hari, kekuatan dan waktuku hanya aku gunakan demi cita-citaku ini saja. Bagaimana aku dapat bekerja selain dari kerja dakwah dan tabligh, sedangkan aku melihat ruh Proxy-Connection: keep-alive
Cache-Control: max-age=0

bi saw bersedih akibat perilaku buruk umatnya, lemah agama dan aqidah, merosot dan hina serta tidak adanya kejayaan bahkan telah lama digilas kekufuran [11].

Kerisauan yang mendalam akan keadaan umat inilah yang menyebabkan beliau berkeinginan kuat untuk terus berdakwah mengajak orang taat kepada Allah dan menyampaikan kebesaran Allah dengan manifestasi menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Melalui segala macam usaha yang dilakukan oleh beliau dengan pikiran dan kerisauan akhirnya terbentuklah jama’ah-jama’ah yang berkeinginan mendakwahkan kembali ajaran Nabi Muhammad saw kepada umatnya.

Membebankan kewajiban bertabligh (amar ma’ruf nahi munkar) semata-mata pada kalangan ulama adalah sebagai tanda adanya kebodohan pada diri kita. Tugas ulama adalah mengajarkan ilmu dan menunjukkan jalan yang benar akan pemahaman terhadap agama. Sedangkan memerintahkan berbuat kebajikan di antara khalayak dan mengusahakan supaya mereka menuju jalan yang benar adalah tanggung jawab semua orang Islam [12]. Sementara Dr. Sayyid Muhammad Nuh dalam tulisannya menegaskan:

Laju perjalanan umat Islam saat ini jauh tertinggal di belakang, setelah sebelumnya berada di barisan paling depan. Banyak sebab yang menjadikan kaum muslimin dalam kondisi seperti ini, di antara sebab terpenting adalah ditinggalkannya kewajiban dakwah, amar ma’ruf nahi munkar dan jihad fi sabilillah. Semua ini berangkat dari kesalahan persepsi umat dalam memandang kewajiban ini. Masih banyak yang memahami bahwa dakwah adalah kewajiban ulama saja, terbatas dalam bentuk ceramah, khutbah dan mau’idzhoh saja. Sementara itu, sebagian dari mereka ada yang memahami dakwah ini merupakan kewajiban yang berlaku atas setiap individu muslim, namun mereka melakukannya tanpa disertai pemahan yang baik terhadap manhaj dakwah nabawiyah dan rambu-rambu Al-Qur’an [13].

Jauh sebelum itu Maulana Muhammad Ilyas telah memikirkan keadaan ini, sehingga keinginannya yang telah bersatu dengan kerisauannya akan kondisi umat Islam yang dilihatnya, membuatnya mencurahkan hidupnya untuk kerja dakwah. Bahkan Maulana Muhammad Ilyas mulai membangun tradisi dakwah yang ia mulai dengan membentuk jama’ah-jama’ah dakwah yang dikirim ke tempat-tempat tertentu, bahkan dipimpin langsung oleh beliau. Dengan tenaga dan kerisauan yang ada beliau berusaha mengenalkan kewajiban dakwah pada umat Islam dan membangun tradisi tersebut agar semua dapat melaksanakan jalan dakwah ini.

Membangun tradisi dakwah diantara kondisi umat yang jauh dari agama, seperti di Mewat tidaklah semudah yang dibayangkan. Dalam keadaan yang penuh dengan kesesatan dan kejahilan masyarakat, Maulana Muhammad Ilyas terpanggil untuk mengajak mereka kembali kepada Allah dan Rasul-Nya. Terlebih lagi masyarakat yang masih kuat memegang syariat agama. Beliau sangat menyadari bahwa Rasulullah bukanlah orang yang mementingkan diri sendiri, beliau selalu memikirkan umatnya, merisaukan keadaan umatnya di kemudian hari. Sehingga dalam riwayat di beritakan bahwa ketika ajal beliau datang, dengan terbata-bata masih menyebut umatnya. Pikiran itulah yang selalu muncul dalam benak Maulana, bahwa dakwah hari ini adalah bagaimana mengajak umat kembali kepada jalan Allah dan Rasulnya.

Berdasarkan pengalaman dan pemikiran yang panjang, Maulana melihat bahwa para petani Mewat yang miskin tidak mungkin dapat meluangkan waktunya untuk belajar agama, sedangkan mereka masih berada di tengah-tengah lingkungan dengan segala kesibukannya. Bahkan dalam jangka waktu yang pendek yang dapat mereka berikan itu, tidak dapat diharapkan agar mereka dapat memperoleh kesan yang dalam dari ajaran-ajaran agama yang telah mereka peroleh, serta memiliki semangat agama sebagaimana yang diharapkan yang dapat mengubah cara hidup mereka. Sesungguhnya tidak mungkin meminta mereka semuanya untuk ke madrasah. Namun juga tidak tepat berangan-angan bahwa hanya dengan sekedar nasihat dan ceramah akan mengubah kehidupan mereka dari cara-cara jahiliyah kepada cara-cara Islam, baik dalam perangai, tradisi, maupun pola pikir [14]. 

Peran Maulana Muhammad Ilyas dalam menggerakkan masyarakat Mewat yang jahiliyah itu menyebabkan tumbuhnya suasana agama yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Suasana agama inilah yang diperlukan guna menstimulasi berkembangnya masyarakat yang Islami yang mengikuti kehidupan rasul dan para sahabat. Jama’ah-jama’ah dari masyarakat pun dibentuk untuk dikirim ke beberapa tempat agar dapat memperbaiki diri dalam suasana agama, dengan perbekalan seadanya dan semangat untuk menyebarkan dan mensuasanakan agama. 

Datangnya Ramadhan dan cahayanya telah menyinari hati manusia, Maulana Ilyas pun meminta para sahabatnya agar menyiapkan jama’ah untuk dikirim ke Kandhla. Padahal mereka tahu bahwa Kandhla merupakan pusat ilmu dan banyak terdapat rohaniawan. Tentu saja mereka berkeberatan untuk menyampaikan seruan agama tersebut. Apalagi jama’ah itu adalah orang-orang yang bodoh, sungguh ini merupakan suatu yang aneh. Namun akhirnya terbentuklah jama’ah yang terdiri dari sepuluh orang Mewat yang dipimpin oleh Hafidzh Maqbul Hasan. Jama’ah ini bertolak dari Delhi menuju ke Kandhla setelah hari raya. Jama’ah mendapatkan sambutan yang menyenangkan [15].

Jama’ah pertama yang dikirim menyebabkan bertambahnya semangat beliau dalam membangun tradisi dakwah di kalangan masyarakat. Daerah-daerah lain pun mulai dipikirkannya. Gerak jama’ah sangat penting artinya bagi upaya mengubah pola hidup masyarakat. Bagaimanapun keadaannya, beliau tetap berharap dapat mengirimkan jama’ah-jama’ah serupa ke berbagai tempat lainnya. Jama’ah kedua dikirim ke Raipur, kemudian mengadakan ijtima’ (berkumpul bersama) di Chatora hingga terbentuk jama’ah lagi hingga dikirim ke Sonepar, Panipat, dan daerah sekitarnya. Begitulah perkembangan yang terjadi di daerah Mewat dan sekitarnya.

Beliau sepenuhnya meyakini bahwa kebodohan, kelalaian serta hilangnya semangat agama dan jiwa keislaman itulah yang menjadi sumber kerusakan. Adapun satu-satunya jalan keluar adalah membujuk orang-orang Mewat supaya keluar (dari kampung halamannya) guna memperbaiki diri, belajar agama, dan melatih kebiasaan yang baik hingga tumbuh kesadarannya untuk lebih mencintai agama daripada dunia, dan mementingkan amal daripada mal (harta) [16]. Maulana bercita-cita mewujudkan satu generasi yang benar-benar mau berkorban untuk agama, seperti berkorbannya para sahabat dahulu. Jika sehari-hari mereka berkorban waktu, harta, dan diri mereka untuk keduniaan, maka mereka pun harus berusaha untuk berkorban dengan diri, harta dan waktu mereka untuk agama. Menjadi hal yang biasa bahwa segala sesuatu yang diperoleh melalui pengorbanan akan sangat dicintai.

Lambat laun suasana di Mewat semakin berubah. Bahkan perubahan tersebut makin tampak pada cara hidup dan tradisi mereka. Mewat menjadi tanah gembur dan subur yang apabila tanaman dakwah Islamiyah dan pengajaran hukum-hukum agama ditanamkan akan tumbuh, berkembang dan berbuah di tempat tersebut [17]. Perkembangan yang terjadi di Mewat adalah perkembangan yang mengesankan, Mewat yang pada mulanya dilingkupi jahiliyah kini telah berubah menjadi pusat dakwah dan siar agama. Usaha Maulana Muhammad Ilyas yang pertama adalah menanamkan iman dan keyakinan yang benar terhadap Allah SWT dengan cara yang telah dicontohkan Rasulullah. Kemudian beliau menyampaikan keutamaan-keutamaan beramal dan kerugian meninggalkannya serta mengajak umat Islam untuk berkorban menyisihkan diri, harta dan waktunya di jalan Allah.

Sampai akhir hayatnya beliau tetap mencurahkan perhatiannya pada usaha dakwah ini. Bahkan setelah berkembang di India, usaha dakwah ini berkembang ke seluruh dunia. Hingga saat ini negara-negara di beberapa berlahan benua telah memiliki amal jama’ah dakwah. Mereka terus bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mengajak manusia kembali kepada tugas utama sebagai hamba Allah yang sudah seharusnya mengabdi dengan segenap jiwa dan raga serta sebagai umat Nabi yang terakhir Muhammad saw yang mempunyai tugas dakwah beramar ma’ruf nahi munkar.

»»  Baca selanjutnya...

Kecerdasan Husain r.a


Husain r.a setahun lebih muda usianya dari pada Hasan r.a. Ketika Nabi SAW wafat, umur Husain baru 6 tahun. Apa yang mampu di ingat oleh seorang anak usia 6 tahun dalam berbicara agama. Dalam kitab-kitab hadist terdapat banyak hadist yang diriwayatkan oleh Husain r.a. Ia tergolong ahli hadist dan termasuk imam-imam yang meriwayatkan 8 hadist Nabi SAW.
Husain r.a. berkata “aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda; ” Seorang muslim baik laki-laki atau perempuan yang tertimpa suatu musibah lalu beberapa lama kemudian ia mengingat kembali musibah itu lalu membaca innalillahi wa inna ilaihi raajiun maka ia akan memperoleh pahala yang sama ketika di timpa musibah itu”. Husain r.a. juga meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda; “Jika ummatku menaiki perahu dan membaca bismillahi majraaha wa mursaaha … dst… maka ia akan selamat dan tidak akan tenggelam”. (Fadhail A’mal).

»»  Baca selanjutnya...

Kecerdasan Hasan r.a


Rasulullah SAW wafat ketika Hasan r.a. baru berumur 7 tahun. Di zaman sekarang ini dimana kita dapat menemukan seorang anak kecil yang mampu mengingat bahkan meriwayatkan sebuah nasihat penting. Abu Haura pernah bertanya kepada Hasan r.a. apa yang saja yang diingat dari kakeknya yakni Rasulullah SAW.
Hasan r.a. menjawab bahwa pada suatu ketika aku sedang berjalan-jalan dengan Rasulullah SAW aku menjumpai setumpuk kurma dari sedekah orang-orang. Lalu aku ambil sebuah dan meletakkanya di mulutku, beliau bersabda “kah-kah!” sambil mengeluarkan kurma tadi dari mulutku. Beliau bersabda “Kita tidak boleh memakan harta sedekah”.
Hasan r.a juga berkata bahwa aku diajari doa shalat witir oleh Rasulullah. Hasan r.a juga berkata “Aku mendengar Rasulullah SAWbersabda; “Barangsiapa setelah shalat subuh tetap duduk di tempatnya sampai terbit matahari, maka Allah akan menghindarkan dirinya dari api neraka”.
Dalam Musnad Ahmad terdapat beberapa Hadist yang diriwayatkan olehnya. Pengarang Talqiih juga memasukkanya ke dalam daftar para sahabat perawi hadist. Setidaknya ada 13 hadist yang diriwayatkannya.
Hasan r.a. telah pergi haji berkali-kali dengan berjalan kaki. Jika di tanya mengapa pergi haji berjalan kaki? Ia menjawab “Aku malu menjumpai Allah dalam keadaan belum pernah ke rumahNya dengan berjalan kaki”. Hasan r.a terkenal sangat lembut dan wara’ (Fadhail A’mal).

»»  Baca selanjutnya...

Dakwah Bukan dengan Pedang, tetapi Dengan Akhlaq


Hari ini Umat Sholat, tetapi ketidak patuhan dan kemaksiatan berjalan juga bersamaan. Parahnya adanya rasa puas terhadap Ibadah dan amal-amal yang mereka lakukan. Mereka merasa aman dengan amal-amal yang mereka perbuat sehingga menimbulkan rasa cukup dalam ibadah mereka. Ini terjadi karena kelemahan Iman, dan inilah kondisi umat saat ini.

Yang terpenting di akhir hidup ini adalah bagaimana kita dapat mati dalam keadaan takut kepada Allah bukannya takut kepada mahluk. Seorang pemuda di India rela mati dibunuh oleh orang-orang hindu karena berani pergi ke mesjid setelah dilarang mereka. Sementara orang Islam yang lain tidak ada yang berani ke mesjid karena takut kepada orang hindu. Si pemuda ini lebih memilih mati dengan membawa rasa takut kepada Allah dibanding hidup tapi takut kepada mahluk dan mati dengan membawa rasa takut kepada selain Allah.

Iman akan datang melalui pengorbanan, dan Iman akan terbentuk melalui usaha atas Iman, seperti dengan berbicara kebesaran Allah, jaulah, taklim, dan sillaturrahmi. Apa yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, diucapkan oleh mulut, dan difikir dengan akal, ini dapat membentuk atau merubah kondisi Iman kita dalam hati. Jika fungsi ini digunakan untuk meningkatkan, memelihara, dan membentuk Iman dalam hati selama 24 jam, maka Iman ini akan terjaga dan terawat. Tanda-tanda orang yang merawat Imannya adalah dia akan memaksimalkan fasilitas yang Allah beri kepadanya hanya untuk menyenangkan Allah.

Dunia ini dan segala kepastian hukum alamnya dapat berubah-ubah, semata-mata dengan keyakinan yang benar dan keyakinan yang kuat kepada Allah Ta’ala. Jika kita mempunyai keyakinan ini seluruh hukum alam yang pasti ini dapat berubah-ubah tergantung kehendak kita. Hukum Alam dapat berubah dengan Qudratullah, sedangkan Qudratullah ini akan datang hanya dengan keyakinan yang kuat kepada Allah Ta’ala. Seperti hukum air yang menenggelamkan malah bisa dipakai buat berjalan oleh Sahabat RA. Fungsi api yang membakar malah menyejukkan buat Ibrahim AS. Ini semua dapat terjadi hanya dengan keyakinan yang benar dan keyakinan yang kuat terhadap Allah Ta’ala.

Dengan keyakinan yang benar, maka do’a ini dapat mendatangkan Qudratullah. Orang Islam akan kembali jaya bukan dengan teknologi, ekonomi, politik, kekuasaan, harta benda, atau status sosial, tetapi dengan Keimanan yang dapat mendatangkan Qudratullah. Jika Iman ini sudah sampai ke taraf keimanan para sahabat, nanti Allah yang akan hancurkan musuh-musuh Islam seperti Allah telah hancurkan Firaun dan Namrud. Dan Allah pulalah yang akan beri kejayaan dan kesuksesan seperti Sahabat ketika menguasai 2/3 dunia dengan kekuatan Iman dan Amal mereka.

Islam dakwah bukan dengan pedang, tetapi dengan Akhlaq. Nabi SAW dibenci bukan karena Akhlaqnya tetapi apa yang Nabi SAW dakwahkan. Bahkan karena Akhlaq Nabi SAW, musuhpun menghormati Nabi SAW. Namun jika ada kepentingan Agama menggunakan pedang untuk berdakwah ini karena kondisi yang mengharuskan Islam untuk berperang. Sudah tidak ada jalan lain selain angkat pedang penyelesaiannya.

Dunia ini berubah karena ada orang-orang yang berkorban dengan jiwa dan harta mereka. Seperti seseorang yang hanya berjualan susu secara lokal tetapi karena ada korban untuk cari hubungan keluar negeri, maka bisnis susunya menjadi perdagangan Internasional. Asbab adanya perdagangan Internasional, bahasa lokal menjadi bahasa Internasional, seperti bahasa Inggris. Begitu juga agama jika ada pengorbanan dan usaha untuk agama, maka ini dapat merubah keadaan dunia.

Dakwah itu seperti tanah, Iman itu seperti benih dalam tanah, Taklim itu airnya, Qur’an dan dzikir adalah lingkungan suasananya, Rukun Islam adalah akar pohon, Ilmu itu adalah batang pohon, amal-amal agama adalah ranting-ranting pohon, Akhlaq adalah buahnya, sedangkan rasa manis dari buah adalah keikhlasannya. Amalan Maqomi dan intiqoli (Khuruj Fissabillillah) ini gunanya adalah untuk meningkatkan dan memelihara Iman. Sebagaimana petani memelihara pohon buah dengan datang ke kebunnya. Pulang pergi dari rumah ke kebun hanya untuk kerja atas kebun, baru kebun akan berkembang. Iman kita akan berkembang jika kita keluar di jalan Allah dan balik buat amal maqomi.

Perbedaan antara mainan dan perkara yang sebenarnya terletak pada takazanya atau kepentingannya. Seperti antara kapal mainan dan kapal yang sebenarnya. Kapal yang sebenarnya itu harus dipenuhi dulu takazanya. Apa takazanya: kapal yang sebenarnya itu memerlukan bensin, landasan udara, tower kontrol, pilot, mekanik pesawat dan karyawan pesawat. Tanpa ini semua, maka akan terjadi masalah atau kapal tidak akan bisa terbang. Kalau kapal mainan itu tidak perlu ada takaza seperti itu. Jadi agar kapal bisa terbang harus dipenuhi dulu takazanya.

Iman seperti itu juga, ada bedanya antara Iman yang sebenarnya dan Iman mainan. Kalau Iman yang sebenarnya, agar bisa digunakan dan dapat diambil manfaatnya, maka harus dipenuhi dulu takazanya. Apa takaza Iman itu :

1. Keluar di Jalan Allah : Menaikkan Iman

2. Maqomi : Memelihara Iman

3. Dakwah : Membentuk Iman

Inilah perbedaan antara yang sebenarnya (Realitas/Kenyataan) dengan yang mainan (Hanya Khayalan/Tidak Real). Agama ini adalah yang sebenarnya, nyata, maka mempunyai takaza yang harus dipenuhi agar kita dapat menggunakannya dan mengambil manfaatnya. Sedangkan takaza agama ini adalah Ilmu dan Amal. Kita tau ilmunya lalu langsung kita amalkan, baru kita bisa faham manfaatnya.

Hari ini banyak orang ke mesjid untuk minta hidayah setiap habis sholat, namun setelah pulang tidur, takazanya tidak dipenuhi. Agar do’a kita mempunyai kekuatan maka setelah do’a, takazanya harus dipenuhi yaitu usaha atas hidayah. Orang berdo’a agar musuh Islam dihancurkan, tetapi setelah do’a, takaza jihad tidak dipenuhi, dia hanya uring-uringan saja. Apakah dengan ini musuh Islam akan hancur. Cara seperti ini tidak akan merubah keadaan.

Agar kita bisa merasakan kenikmatan dari do’a kita maka asbab-asbabnya juga harus dipenuhi terlebih dahulu dengan keyakinan bahwa Allah tanpa asbab dapat memenuhi hajat kita dengan QudratNya. Penting kita sadari bahwa Allah membuat dunia ini dengan tertib dan ada sunnatullahnya. Tujuannya agar manusia mau berkorban, tidak hanya dengan duduk-duduk saja. Dunia ini membawa ketetapan Allah, hukum-hukum alam yang telah ditentukan Allah, sunnatullah. Namun orang beriman menjalankan hidup ini harus dengan keyakinan bahwa Allah tidak bergantung pada apapun dan tidak terikat pada apapun. Allah dapat melakukan segala sesuatu diluar aturan-aturan yang ada. Allah Mah Kuasa dan kekuasaan Allan tanpa batas. Seperti makan, Allah mamp[u memberi manusia makan tanpa kerja. Tetapi mencari Nafkah atau kerja ini adalah perintah Allah. Kita mencari nafkah ini harus dengan keyakinan bahwa Allah mampu memberi kita nafkah tanpa kerja, hanya saja ini perintah dan ketetapan Allah. Jika dilanggar ketetapan Allah ini akan ada konsekwensi atau akibat. Sebagaimana orang yang jatuh lalu berdarah, ini adalah akibat nya bila terjatuh. Jika orang terjatuh maka akan berdarah dan akan keluar rasa sakit. Jika kita hanya bermodalkan keyakinan tanpa buat usaha untuk memenuhi asbabnya terlebih dahulu, ini seperti seseorang yang do’a meminta anak tetapi tidak mau kawin.

Anbiya AS mereka kekuatannya terletak pada do’a dan usahanya. Apa yang di do’akan oleh Anbiya AS dan lalu apa yang diusahakan mereka yaitu hidayah untuk hati-hati manusia. Ini ketetapan Allah, bahkan Anbiya AS yang do’anya paling ijabah dibanding kita tetapi Allah perintahkan kepada mereka untuk buat usaha atas hidayah. Hidayah tidak akan turun hanya dengan sekedar duduk-duduk saja dengan berdo’a. Penuhi asbab dan takaza dari do’a itu, baru do’a ini mempunyai kekuatan. Lakukan apa yang kita mampu lakukan nanti Allah akan mengerjakan apa yang kita tidak mampu kerjakan.

Untuk memenuhi takaza agama diperlukan asbab-asbab. Asbab inilah yang dijadikan pengorbanan untuk kepentingan Agama. Seorang petani dia akan menanam benih, lalu dia akan melakukan pengairan, pemupukan, tetapi masalah panen ini adalah urusan Allah. Inilah yang dilakukan petani sebelum panen yaitu dengan memenuhi asbab-asbab pertaniannya seperti benih, air, pupuk, dan lain-lain. Hasil dari panen inilah yang digunakan sebagai asbab untuk memenuhi takaza agama. Jerih payah dunia yang dihasilkan lalu digunakan untuk memenuhi takaza agama bukan untuk kepentingan nafsu inilah yang dinamakan pengorbanan.

Pada dasarnya setiap kita melakukan usaha atau kegiatan, maka kita akan mendapatkan 2 hasil :

1. Benda yang diusahakan
2. Keyakinan terhadap benda tersebut

Seperti tukang minyak yang diusahakannya adalah membeli minyak untuk di jual. Jadi minyak adalah benda yang diusahakan. Si tukang minyak yakin bahwa minyaknya dapat menyelesaikan masalahnya dan dapat mendatangkan kebahagiaan. Asbab keyakinannya terhadap minyak maka jualan minyak menjadi kerjaannya yang utama. Jika meninggal pekerjaanya akan dilanjutkan oleh keluarganya. Jika menghasilkan maka orang-orang akan mengikutinya. Begitu juga kerja agama ini, jika benar dikerjakan maka hasilnya adalah hidayah dan keyakinan menjadikan usaha ini sebagai maksud hidup. Sehingga ketika kita meninggal keluarga kita akan meneruskannya dan orang lain akan mengikuti kita.
»»  Baca selanjutnya...

‎4 Amalan Masjid Nabawi


A. Da`wah

I. Manfaat ( bila dilakukan )

1. Asbab manfaat

2. Iman akan naik

3. Amal akan sempurna

4. Akhlak akan baik

5. Do`a akan dimakbulkan

6. Qudratullah dan nusratullah akan turun

II. Mudharat ( bila ditinggalkan )

1. Tidak turun hidayah

2. Iman akan turun

3. Amal akan rusak

4. Akhlak akan buruk

5. Do`a tidak akan dimakbulkan

6. Qudratullah dan Nusratullah tidak akan turun

B. Ta`lim

I. Manfaat ( bila dilakukan )

1. Asbab hidayah

2. Tahu nilai amal

3. Ada gairah untuk beramal

4. Akan melahirkan ulam

II. Mudharat ( bila ditinggalkan )

1. Tidak turun hidayah

2. Tidak tahu nilai amal

3. Tidak ada gairah untuk beramal

4. Menjauhi ulama, bahkan menentang ulama

Bila menentang ulama, maka Allah swt akan kirimkan 3 macam bala :

? Usahanya tidak akan berkah

? Diturunkan raja zhalim

? Mati tidak membawa iman

C. Dzikir

I. Manfaat ( bila dilakukan )

1. Asbab hidayah

2. Mendatangkan tawjuh kepada Allah swt yang menumbuhkan sifat ihsan. Ihsan

adalah ibadah kepada Allah swt, seakan-akan melihat kebesaran Allah swt, ka-

lau tidak maka yakinlah Allah swt melihat kita.

3. Masalah akan selesai

4. Mengundang Nusratullah

II. Mudharat ( bila ditinggalkan )

1. Tidak turun hidayah

2. Akan tawajuh kepada makhluk

3. Masalah tidak akan selesai

4. Nusratullah tidak akan turun

D. Khidmat

I. Manfaat ( bila dilakukan )

1. Akan jadi asbab hidayah

2. Akan dijauhakan dari bala

3. Akan dekat dengan Allah swt, manusia dan surga-Nya

4. Akan mendatangkan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka

II. Mudharat ( bila ditinggalkan )

1. Akan menjadi penghalang hidayah

2. akan dekat dengan bala

3. akan jauh dari Allah swt
»»  Baca selanjutnya...

Usaha Jemaah Masjid


Usaha Rasulullah terbahagi kepada 2:

1. Pertama, Usaha Istimaie’, iaitu dengan bergerak keluar dari Madinah secara berjemaah bersama-sama para sahabat (radiyalaahu anhum)dengan harta dan diri mereka.

2. Kedua, Usaha Tempatan, iaitu tertumpu di Masjid Nabawi, yang mana amalan di Masjid Nabawi hidup 24 jam sehari dengan 4 amalan yang merangkumi dakwah, ta’leem wata’llum (belajar dan mengajar), ibadat dan khidmat.

Setiap orang beriman pada masa itu memberikan masa mereka di Masjid dan setiap suku kaum tertumpu ke Masjid Nabawi. Dalam setiap masa, mereka bergilir-gilir memberi masa di Masjid. Ada halaqah-halaqah ta’leem di Masjid Nabawi. Yang berniaga, belajar mengenai perniagaan dalam halaqah-halaqah. Di atas mimbar, Nabi (sallalaahu alayhi wasalam) sendiri mengajar para sahabat (radiyalaahu anhum) bersolat. Bagaimana cara qiyam, ruku’, tahiyaat dan Nabi (sallalaahu alayhi wasalam) turun dari mimbar untuk ajar cara sujud. Apa yang dipelajari oleh para sahabat (radiyalaahu anhum) di Masjid, mereka terus amalkan dan sampaikan. Dari Masjid, agama telah dibawa ke rumah-rumah mereka. Dengan ini, amalan-amalan Masjid Nabawi tersebar ke seluruh Madinah dan seluruh penduduk Madinah mengamalkan agama.

Usaha tempatan begitu kuat dan mantap Natijahnya, orang-orang bukan Islam yang berada di Madinah pada masa itu melihat kehidupan Islam secara amali dan mereka terkesan dengan amalan-amalan orang-orang Islam. Sahabat-sahabat (radiyalaahu anhum) yang sederhana, keluar 4 bulan ke Jalan Allah dan selama 8 bulan membuat usaha tempatan. Apabila kedua-dua usaha ini hidup, barulah nur hidayat tersebar yang menjadikan Madinah Al-Munawarrah menjadi pusat tersebarnya cahaya hidayat ke seluruh pelusuk dunia.

Oleh kerana itu, untuk mewujudkan usaha jemaah masjid yang merangkumi usaha tempatan sebagaimana yang wujud di Masjid Nabawi di zaman Rasulullah (sallalaahu alayhi wasalam) dan para sahabat (radiyalaahu anhum), maka para ulama' mengesa setiap orang Islam di seluruh pelusuk dunia, untuk mengusahakan 5 amal masjid di masjid mereka dan di setiap masjid di seluruh dunia.
»»  Baca selanjutnya...

Amal Maqomi


Tujuan menghidupkan amal Maqomi adalah bagaimana kita bisa menghidupkan suasana agama di lingkungan masjid kita. Terutama bagi yang pulang dari Khuruj Fissabillillah penting bagi mereka menghidupkan amal maqomi untuk menjaga dan memelihara keimanan mereka. Jadi tujuan dari membuat amal maqomi bukan untuk merubah lingkungan tetapi untuk mewarnai lingkungan yaitu lingkungan yang hidup dengan amal agama.

3 Perkara yang dibuat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam setelah Hijrah :
1. Membangun Masjid
2. Meluangkan Masa untuk Masjid
3. Membuat Amalan Masjid

Apa itu Amalan Masjid :
1. Dakwah Illallah
2. Taklim Wa Taklum
3. Dzikir Ibadah
4. Khidmat

Sedangkan 4 Amal Masjid Nabawi ini dapat diwujudkan dengan 6 cara ( 6 Amal Maqomi ) :
I. Amal Maqomi Harian :
1. Musyawarah Keadaan Agama : Kargozari, Usul, Program.
Fadhilah : Fikir sesaat lebih baik dari 70 tahun ibadah sunnat
2. Taklim Mesjid & Rumah, untuk Islah diri, keluarga, dan ummat.
Fadhilah : siapa yang memudahkan langkah kaki ke majelis Ilmu maka Allah akan memudahkan langkah kakinya menuju Surga.
3. 2.5 Jam, Dakwah harian melalui Sillaturrahmi dan Ihtilat
Fadhilah : Mereka yang bertemu dan berpisah karena Allah akan Allah dudukkan di mimbar-mimbar Cahaya dan akan mendapatkan naungan Arasy Allah di padang Mahsyar.
II. Amal Maqomi Mingguan :
4. Jaulah (keliling) di Masjid Sendiri dan Jaulah di Masjid tetangga : Memancing hidayah turun di Masjid kita dan masjid tetangga.
Fadhilah : Sepagi sepetang di jalan Allah lebih baik dari pada seluruh dunia beserta isinya.
III. Amal Maqomi Bulanan :
5. Keluar 3 Hari keluar Fissabillillah : Ishlah diri, menyediakan 1/10 waktu untuk agama setiap 30 hari
Fadhilah : Setiap amal ibadah dan harta yang dikorbankan di jalan Allah, Allah gandakan dari 700.000 kali sampai sebanyak yang Allah mau.

Untuk dapat mempunyai kekuatan dalam melakukan kerja Maqomi dengan baik maka kita harus menjaga 5 Amalan Infirodhi (Dzikir Ibadah) :
1. Menjaga Shalat 5 waktu berjamaah tidak tertinggal Takbiratul Ulla
2. Menjaga Shalat Tahajjud tiap malam
3. Menjaga Bacaan Qur’an minimal 1 juz tiap hari
4. Menjaga Amalan Dzikir dan Wirid Pagi dan Petang
5. Menjaga Adab-adab ( Terutama menjaga pandangan )

Target dan Tujuan dari membuat amal intiqoli, amal maqomi, dan amal infirodhi ini adalah bagaimana di diri kita ini dapat terbentuk 6 Qualitas Utama Sahabat radhiyallahu amhum ajma’in :
1. Yakin Sahabat : La Ilaha Illallah Muhammadurrasullullah
2. Sholat Sahabat : Khusyu’ wa Khudu’
3. Makrifat Sahabat : Ilmu dan Dzikir
4. Akhlaq Sahabat : Iqromul Muslimin (Memuliakan Saudara Muslim)
5. Keikhlasan Sahabat : Tashihun Niat
6. Pengorbanan Sahabat : Dakwah Khuruj Fissabillillah

Untuk dapat mewujudkan ini semua maka diperlukan 6 perkara :
1. Yakin yang benar
2. Cara Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam atau Sunnah
3. Niat yang Ikhlas
4. Tawajjuh
5. Mengedepankan nilai Amal
6. Mujahaddah atas Nafsu
Jika suatu masjid sudah hidup amal-amal agama maka rahmat Allah akan turun di kampung tersebut bercurah-curah. Keadaan kampung akan aman, tentram, dan sejahtera. Bukan dengan cara perbaikan ekonomi, fasilitas kota, keamanan, tetapi dengan perbaikan amalan mesjid, baru keadaan masyarakat di daerah itu terperbaiki. Sebagaimana terperbaikinya kehidupan kota madinah yang jahil asbab hidupnya amal-amal masjid Nabawi.

7 Jaminan Allah subhanahu wa ta’ala berikan bagi yang menghidupkan Amalan Masjid :
1. Keberkahan Rizki dan pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka
2. Allah akan menjaga rumah kita sebagaimana Allah menjaga Baitullah
3. Allah akan jaga istri dan anak kita sebagaimana Allah jaga istri dan anak Ibrahim ‘alaihis salam
4. Allah akan menangkan yang Haq dan hancurkan yang Bathil
5. Allah akan jadikan diri kita sebagai asbab hidayah
6. Allah akan jaga anak keturunan kita hingga 11 keturunan
7. Allah akan lindungi keluarga dan kampung kita dari fitnah dajjal
»»  Baca selanjutnya...

Doa Pembersih Jiwa dari Virus Ananiyah (Keakuan)


“ALLOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD, YAA WAAJIDU YAA JAWAAD, SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIW WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD, FII KULLI LAMHATIW WANAFASIM BI’ADADI MA’LUUMAATILLAHI WA FUYUUDLHOOTIHI WA AMDAADIH“

(Al Habib Syeikh Sayyid Abdul Madjid Ma'roef RA Muallif Sholawat Wahidiyah)
»»  Baca selanjutnya...

Tiga hari pertama yang berkesan bersama jamaah tabligh kakuzari para Da'i


Haidar Akrom: Tahun 2002 , keluar pertama kali di musholla Al Qossam tg. Priok. Ternyata bekas kuburan yang di buat musholla.Makan nasi lauknya pepaya. Maklum jamaah pengangguran semua.

Abdurrahim Raipuri: pokok'e ga bs di ungkapkan kata2, Luaaarr biasaaa kesannya..

Mohamad Manggi Martono Di bogor brg 
jamaah bandung thn 2007. Ba'da bayan wabsy langsung tancap 40 hr

Mar Tono: Ana nangis2, ternyata ana bukanlah apa apa......Pokoknya jamaah yang luar biasa.

Shohib Belajar Sunnah: tahun 1995... di Jayapura...masih ikut jama'ah pelajar.. 3 hari di masjid As Shalihin... kesan mulai nampak ketika berjaulah dari do'a hidayah, karena sifat kebersamaan. ijtimaiyah seluruh hal, belajar tertib sehingga pengen tambah masa karena masih belajar di tangguhkan, dan ketika akhir dr masa lulus ada jama'ah santri dari Payaman , cash 40 hari setelah lulus.

Andre Rudin: Kya spt br masuk islam...

Haidar Akrom: Pertama kali keluar di tasykil jamaah serawak yang gerak di tanjung priok.Thank u brader from serawak asbab korban antum, ane berhenti jadi anak gank di priok.

Buya Najla: Gak cukup wall ini untuk melukiskan kesan2 saya,3hr pertama bikin hidup lebih hidup,
Kalo kata buya Najla sama Ummi Najla 2 Hal yg membuatku Bahagia
1. Dipilihnya aku dalam Kerja Dakwa 2. Dipilihnya Aku menjadi Suamimu

Kang Baz:
Pertama kali bulan November 2008 di daerah gajah cipari, soreang, Bandung. Susah diungkapkan dgn kata2, tapi buat saya pribadi 3 hari itu ibarat buah kurma.

Dulu saya nggak suka kurma karena mirip kecoak, tapi setelah tahu manisnya jadi hobi... makan kurma. Khuruj 3 hari juga sama, kalo blom nyoba nggak akan bisa ngebayangin seperti apa "manisnya" keluar di jalan Allah Ta'ala...:D

Haidar Akrom: Pertama keluar tiga hari, jaulah pakai gamis. Ga tau nya rumah teman waktu sekolah.Besok nya ada berita dari semua temen saya keliling dari rumah-ke rumah bawa kotak amal katanya.Hahahaha....

Fikir Seluruh Alam: Ditasykil temn lngsung ikt 3hr cz wkt itu g brani plg krumah tkut dmarahi ortu lantaran berbagai hal dan masalah (I'm smiling remember that,hidayah turunx macam2 cara),wallahi ana merasa spt bru msk islam

Buya Najla : Ane gak pernah ditaskyl, gak pernah dijaulahibener2 Anugerah terindah dari Yang Maha Cinta buat ane

Haidar Akrom: Pulang keluar tiga hari kemana-mana peci ngga lepas dari kepala! Semua temen nongkrong ga mau minum miras, nyimenk, atau nyabu kalo saya nongkrong sama mereka.Katanya malu.. Ajiib dapat tasykilan 5 orang cash 3 hari.

Buya Najla :Karkujari
Waktu ane ke mboro, kyai pernah bayan beginiKetika Maulana Yusuf meninggal duniaIstri beliau telah mimpi dan jumpa dgn Maulana Yusuf...istri beliau tanyaWahai Maulana Yusuf apa yg Alloh perlakukan kepadamukt M. Yusuf Alloh bertanya padaku apa yg kau inginkan, maka aku jawab aku ingin dihidupkan kembali kemudian dakwah lagi sampe mati, hidup lagi dakwah lg sampe mati, hidup lagi dakwah lagi sampe matikata Alloh, itu sudah tidak bisa, kemudian Alloh kumpulkan semua malaikat dan saya disuruh bayan kepada malaikat
kata kyai Masya Alloh orang kalo dakwah jd maksud hidup walopun sudah mati masih dakwah
semua niat tambah korban insya Alloh
(NB: ini bukan mimpi tukang mabok)Lihat Selengkapnya

Buya Najla: Kisah ajibana jd ingat satu hadist yg bercerita tentang seorang yg Syahid kemudian ditanya Alloh apa yg kau inginkan dst....

Kang Baz:
Setelah 3hari pernah saya lagi tidur (lagi mimpi malah..tapi bukan mimpi enak lho :p). Masya Allah, itu suara adzan shubuh kedengeran sampai ke dalem mimpi! Terus badan saya langsung tiba2 bangun tanpa di komando, seolah-olah gak peduli kal...o saya masih ngantuk dan lagi enak2 mimpi.
Padahal sebelum 3 hari nggak pernah seperti itu lho, ajib!

Buya Najl:
Seorang santri datang pd kyai minta amalanKyia sy minta amalan supaya bisa jumpa dgn Nabikt kyia mulai sekarang kamu makan yg banyak dan jgn minum sebelum sy printahkan

akhirnya santri td makan sebanyak2nya...singkat cerita santri td kehausan, tp gak boleh minumkrna haus sangat akhirnya santri tertidurbangun dr tidur kyai tanyakamu sudah mimpi jumpa dgn Nabi?kt santri aku tidak mimpi ketemu nabi tp mimpi berada di lautan dan minum air sebanyak2nyakata kyai...karena seblum tidur yg kau pikir air, jd mimpimu airorang yg mimpi jumpa dgn Nabi adalah org yg kerisauanya tinggi pd Nabi, cintanya hebat pd Nabi

Maulana Ilyas bukan pemabuk tuanMaulana Yusuf pun demikianMereka adalah alim besar jd mustahil mimpi itu datang dr iblisjd siapa yg bilang tabligh berdasarkan mimpi bawa sini orangnya biar saya tampar mulutnya
mimpi ummat akhir jaman sebagian dari wahyu.

El Fiyandi:
Pertama keluar tiga hari saya kira orang2 berjenggot ini teroris, dan saya kira belajar pegang senjata, eh rupanya memperbaiki keyakinan/ iman saya, yang sangat kosong sama sekali. Dan sangat terkesan dengan jemaah yang datang kerumah denga...n lembutnya,serta tidak bosan2nya mereka mengajak saya kemesjid, saya kira mereka dapat biaya dari sebuah organisasi, tapi rupanya mereka dengan biaya sendiri terdiri dari berbagai macam profesi (urdu), ada yang pejabat,tukang,polisi,tentara ,kuli kebun dan dengan mereka saya mendapatkan ketenangan hati, dan sangat beda sekali sama teman2 yang lain, mereka tidak ada rasa iri,dengki,bangga (sombong), Dan saya sangat bersyukur kepada Allah kenal dengan kerja ini, Semoga Allah Swt beri saya kekuatan istiqomah dan matikan saya dalam kerja ini. amin

Fikir Seluruh Alam: Saking jossx stlh kluar 3hri mimpi telat sholat jamaah sampe nangis2,yg paling lucu bgmn carax ana spy ga perlu lg dgn dunia ini duh kaya mau jd malaikat aja...

Achmad Zakaryya Isma'il:
3 hari pertama bareng jamaah dr kuningan yg gerak di tempat nenek,di cianjur selatan...Ajiibb ana lgsung kesan,ane nagis2 pas jamaah pergi ke kampung lain..Tp karna lemah'y iman,ane lngsung ga nyambung lg selama 6th,Dan Alhamdulillah skrng... di semarang ane brjumpa lg dg tmen2 jamaah&insAllah 2/3bulan lg ane mau 4 bulan pertama kali'y..Krn ane krj di rumah makan,jd ane g bsa nyambung,tp insAllah ane mau nekat aj kluar dr krjaan u/kluar 4 bulan...insAllah mhon do'a saudaraku smua,smg niat ini Allah terima...Ane dah kangn pngn mrasakan indah'y hidup&manis'y iman ....insAllah

Febriyadi Ibrahim: keluar 3 hr pertama kali ke puncak....dibilang mau nginep di tempat berbintang dan gratis, gak bayar nginepnya...tau2x i'tikaf di masjid...dan sy liat amalanx masya allah....gak bisa mengungkapkanx pokoknya dahsyat...menurut ane pribadi spt pesantren berjalan...Allahu Akbar

Achmad Zakaryya Isma'il :smg qt dberikan ksungguh2an dlm usaha yg mulia ini hingga akhr hayat....Laa ilaaha illallah...

Hafazo Kalem Aje Bos :3 Hari Pertama.. Tak Tertuliskan dengan rangkaian Kata2... Namun Hati dan Jiwa Merasakannya... Dahsyat,,, Dan Sungguh Buat Hidup Jadi Lebih Benar_2.. Hidup... dan Pastinya HAti Merasa.... Penuh Damai Dan KAsih Sayang Allah... Maha Luar Biasa.. Pada Mahluk Ciptaanya... Dan Terutama PAda Mahluk Yang namanya MAnusiA... The_End

Aswin Bahar:
3 hari tak komplit entah ditahun brp itu lupa daku antara 2002 atau 2005 bingung ketika diajak jaulah.... hehehehehe bertanya2 ape itu jaulah.... tetapi nda betah tapi kesan.... nda komplit 3 harinya nda sempurna... Tapi Alhamdulillah dipi...lih lagi di Ijtima jakarta 2009 dan Alhamdulillah diberangkat 4bulan biasa ke malang dan Alhamdulillah selesai.... cuma bawa 300 ribu hehehehehe tak lama kemudian datang terus dananya heheheheheh Allah hantar lewat mana2 orang ehehehehheeh...bahkan selesai 4 bulan bersisa duit hehehehehehe... ajib.. ajib..dan jadi banyak saudara Intinya..

Tegoeh Bin Abdullah Wahono:
Pertama keluar 3hr dg jamaah medan,amir shaf'y Abu hatim.Hari pertama ana ga doyan makan,cz makan berjamaah,ana ngeliat nasi ntu ada yg nyangkut di jenggot org ntu..hehe...

Klo mlm jg ga bs tidur,ana cmn mikir ne jamaah ky org2 Arab,mata pka...i celak,tatapan'y jg tajam,keliatan serem..pkai jubah,serban,dg jenggot panjang2..Tapi kok di balik serem'y ntu ada kelembutan dlm tatapan mata'y..jamaah apa ini...sesatkah...?ntu yg ada dlm pikiran ana..

Hari ketiga,msh sprti hari sebelum'y..ga doyan makan,klo lg ta'lim pagi jg msh gelisah..Amir shaf bilang gini ma ana,antum udh ngikut kami 3hr,mk hr ini antum mo bayan wabsyi.Ana tny,apa ntu bayan wabsyi?Jwb dia,suatu nasehat atau oleh2 utk di bawa pulang.Trs ana tny lg,ini jamaah mo ke mana,kok kemas2 ?Jwb dia,mo pindah masjid.Ana bilang,ana mo ngikut lg..(cz ana msh penasaran)..Jwb dia,ga blh..antum pamit ma keluarga cmn 3hr khan?Jwb ana,gpp..tenang aza,ntr sy jelasin ma keluarga..(setengah maksa).Amir bilang,klo bgtu blh lah,tp semalem lg aza ya,besok bayan wabsyi.Kata ana,ok dech..makasih ya..

Singkat cerita kami pindah masjid..brti ini mlm ke-4 ana ngikut mrk..Ana mulai doyan makan..pas ta'lim pagi ana mulai ga bs nahan airmata ngedenger fadhilah2 di bacakan..Mlm hari'y pas mo tidur,ana inget dosa2 N kemaksiatan yg tlh ana lakukan dlu..airmata pun ga bs di tahan lg..

Singkat cerita ana mo di bayan wabsyi krn udh 4hr,tp ana nawar utk ngikut lg..amir bilang,ga blh,kemren kan bilang dan antum udh sepakat utk ngikut semalem lg.Akhir'y ana pun di bayan wabsyi tuh..Kesan ana selama ngikut mrk selama 4hari adlh ketika amir'y ntu ngasih tiker ma ana utk alas tidur,krn di masjid ga ada alas'y.Pdhl wkt ntu musim dingin,dan liat amir'y tidur kedinginan tnp alas tikar,tp ia rela minjemin tiker'y ma ana..rupa-rupa'y inilah akhlak mrk dg sesama muslim..Masya ALLAH..klo ana inget mrk ana ga bs nahan airmata..orang2 yg keliatan serem tp pny hati yg sngt lembut..

Pulang ke rmh ana langsung adzan di mushola krn pas wkt zuhur,pdhl mushola kami ga prnh ada adzan jika wkt zuhur dan asar.Orang2 heran jg tuh,siapa yg adzan..?Ketika maghrib,orang2 di mushola pd ngeliatin ana,kata mrk,wah dunia mo kiamat neh..tumben-tumben'y si tegoeh ke mushola..ada jg yg bilang,ini mushola ntr ambruk neh gara2 si tegoeh ke sini..Ana cmn nyengir aza tuh..hehehe...dlm ati ana cmn gini,ada org ke mushola kok di sindir yah,klo ada org bermaksiat mrk diemin..Astaghfirullah...

Ròbbìghfèêrly Elfath DzUnuby : Kluar 3 hr pertama InsyaAllah di Bogor tp sblum ntu ane dlu nyantri di daerah nganjuk jatim bs di bilang dkt jg ma temboro makanya tiap buln di pondk kami selalu di krm rombongn san3 temboro mungkn krn ane blum dpt hdyh mk ane palng sng ngajk debat ma mereka
.tmn2q tuh aneh klu di ajk makan ma rombongn pd mau tp bgtu wk2 progrm tmn2q pd berhamburan ke kmr masng2..mungkn rombongn nganggp ane simpatisan c0z ane serng ikhtilat m mrk bda m yg laen smp ane mau ikut ke markaz lo g salh da 2 ank yg mau aq dn tmnq tp di sela2 salh stu romb mo ngambl mobl eh ane di sampern ustd ane dy bilng km mo ikud itu ea..tu klu sholt g mau kcuali m sealiran..
ustdq jg bilng klu itu ALIRAN SESAT..makny bgtu salh stu romb nyari aq aq lompt keluar jndela akhrx aq aman g jdi ikud tp tmnq ikud..finished..aq di ajk kk ane yg di bogor bbrp hr di bogor tiba jg wk2 nisob 3 hr orng t4tan aq di suruh ikud ...m kkq bgtu gabung jamaah SUBHANLLH.. ane blum prnh liad orng islm bs rukun ky gtu dn amalny dahsyaaät..aq sngt menyayangkn jamaah sebaik itu kq diblng sesat..keep istiqomah.. demikian sdkt dr karguzari ane 3 hr pertama..

Abi Haziq:
saya pertama keluar daftari (daftar lari) ingat lagi masjid nya nama masjid ANSAR.saya datang malam jam 10 malam dan keluar urusan dunia jam 10 pagiselama tiga hari-tidak duduk bayan hidayah mahu pun bayan.Pada malam pertama gak bisa tidor,... tidor di lantai.tidak tahu apa ini tabligh, masih gak faham mengapa harus keluar 3 hari. ( saya datang kerana mahu tahu apa mereka buat iktikaf di masjid)terfikir seketika.sebelom ikut jemaah, semua sama sajamereka solat di masjid, saya juga solatmereka zikir pagi dan petang, saya juga zikirmereka mengaji kitab ( taklim ) saya juga taklimmereka dakwah, saya dakwah juga tapi infiradi, gak pernah berjemaah.mereka makan dan minum, sudah tentu saya juga tapi gak pernah makan berjemaah dan duduk di lantai.

Masih ingat lagi pada 3 hari daftari pertama saya keluar dengan jemaah salafi, saya terkesan dengan, amirsab nya, seorang ustad salafi (mengaji di mekah dan mesir).saya belom tahu apa itu amirsab,pada malam pertama itu ustad salafi itu buat taklim akhir dan muzakaroh adab tidorini aku belom pernah amalkan. ada juga yang terkesanpada masa itu mereka masih belom tahu saya mengaji tasawwuf/sufi tapi saya memang sudah mengaji dengan salafi/wahabi.( salapi/wababi gak suka ma orang tasawuf)( alhamdulillah ustad salafi itu masih aktif ma jemaah dan saya sangat hormati nya kerana, akhlak nya bagus dan tidak seperti salapi/wababi yang lain setelah tahu saya ini mengaji sufi )pagi pertama dengar bayan subuh, tidak faham apa itu 6 sifatsudah ada rukun islam, ada juga rukun iman, ini rukun 6 sifatjadi pusing. ( pada pertama kali keluar itu ada lagi dua orang salafi yang ikut serta tapi sekrang sudah benci tabligh, inna lillahi wa inna ilaihi rojiun-semoga ALLAH swt terima pergorbanan kecil mereka yang lalu ma jemaah-sekrang saya bermazhab syafii dan politik Rasulullah SAW)
»»  Baca selanjutnya...

Hazrat Ibnu Umar RA, memberi nasehat


“Ketika kamu dipagi hari janganlah menunggu waktu malam, ketika kamu dimalam hari janganlah kamu menunggu waktu pagi. Persiapkan dirimu untuk masa sakitmu ketika masih sehat dan persiapkan bekalmu untuk mati ketika kamu masih hidup.”

Jadi jangan nunggu-nunggu lagi dalam beramal kapan ada waktunya kerjakan, karena waktu ke depan tidak ada jaminannya. Sahabat Saad bin Abi Waqqash RA ditanya Nabi bagaimana dia sholat ? Saad RA menjawab saya sholat Ashar seakan-akan saya tidak akan dapat hidup sampai Maghrib. Saya sholat maghrib seakan-akan saya tidak akan hidup sampai waktu Isya, dst. Bahkan ada Sahabat yang berkata saya salam kekanan seakan-akan saya tidak bisa salam ke kiri. Itupun masih dibilang panjang angan-angan oleh Rasullullah SAW.

Hari ini dibagi 3 :

1. Kemarin Tidak akan kembali lagi sampai kapanpun
2. Hari Esok Tidak ada jaminan masih hidup, panjang angan-angan
3. Saat ini Waktu terbaik untuk beramal
»»  Baca selanjutnya...

rang-orang yang Di Doakan Malaikat


7 ORANG-ORANG YG DI DOAKAN MALAIKAT.

1. ORANG YG TIDUR MALAM DLM KEADAAN BERSUCI.
“Barang siapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa “Ya ALLAH ampunilah si fulan karena tidur dalam keadaan suci”.

2. ORANG YG SEDANG DUDUK, MENUNGGU WAKTU SHALAT.
“Tidaklah salah seorang dari kalian yang menunggu waktu shalat, selama dia dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘ Ya ALLAH ampunilah dia, Ya ALLAH sayagilah dia.” (HR.Muslim)

3.ORANG YG BERADA DI SHAF DEPAN DLM SHALAT BERJAMAAH.
“Sesungguhnya ALLAH dan para malaikatNYA bersalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf terdepan” (HR. Imam Abu Dawud)

4. ORANG YG MENYAMBUNG SHAF PADA SAAT SHALAT BERJAMAAH. (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf)

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat2nya bershalawat untuk orang2 yang menyambung shaf2nya” (Shahih At-Targhib wat Tarhib I/272 )

5. ORANG2 YG DUDUK DITEMPAT SHALATNY STLH MELAKUKAN SHALAT.

“Para malaikat akan slalu bershalawat (berdoa) untuk salah satu diantara kalian
Selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudlunya, (para malaikat) berkata “Ya ALLAH ampunilah dan sayanglah dia” (H.R.Ahmad)

6. ORANG YG MELAKUKAN SHALAT SUBUH DAN ASHAR SECARA BERJAMAAH.

“Para malaikat berkumpul pada saat shalat subuh lalupara malaikat(yang menyaertai hamba) pada malam hari (yang bertugas malam hari hingga subuh) naik (ke langit) dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu ALLAH bertanya kepada mereka, “bagaimana kalian meninggalkan hambaKU? Mereka menjawab, “kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat” (HR.Ahmad)

7.ORANG YG MENDOAKAN SAUDARANYA TANPA SEPENGETAHUAN SAUDARANYA.
»»  Baca selanjutnya...

Perilaku Ibnu Umar r.ahuma.


Dari lbnu Sirrin katanya, "Suatu ketika aku bersama Ibnu Umar ra. di Arafah. Ketika ia pulang maka aku pulang bersamanya sehingga kami menjumpai imam maka ia shalat Dzuhur dan Ashar bersama kami, Kemudian ia wukuf bersamaku dan kawan-kawanku sampai imam turun ke kota Mekkah dan kami pun ikut turun ke Mekkah bersamanya, Ketika kami sampai di lorong Ma'jamani maka ia turun dari untanya dan kami pun melakukan hal yang sama sehingga kami mengira kalau ia akan mengerjakan shalat. Kata pelayannya yang senantiasa memegang kendali untanya bahwa sesungguhnya ia (Ibnu Umar ra.) bukan akan mengerjakan shalat akan tetapi ia ingat pada Nabi SAW ketika beliau lewat di tempat ini beliau sempat buang hajat dan ia pun ingin buang hajat semata-mata meniru apa telah dilakukan ole
h beliau SAW" (Ahmad, At-Targhib. 1/47)

Dikabarkan bahwa lbnu Umar ra. pernah mendatangi sebuah pohon yang ada di antara Mekkah dan Madinah. Kemudian ia beristirahat di bawahnya dan ia berkata bahwasannya ia melakukan hal itu dikarenakan Rasulullah SAW telah melakukannya." (Bazzar. Al-Haitsann. 1/ 175, At-Targhib. 1/46)

Dari Nafi' bahwasannya lbnu Umar ra. senantiasa mengikuti jejak Rasulullan SAW. sampai pun setiap tempat yang pernah Rasuluilah SAW shalat di tempat itu ia selalu mengikuti beliau SAW. Sehingga di suatu pohon yang Rasulullah SAW pernah berteduh di bawahnya dan ia selalu menyirami pohonan tersebut agar tidak mati maka ibnu Umar ra. pun tidak ketinggalan mengikutinya"
(Ibnu Katsir Kanzul Ummal. 7/59)

Dari Mujahid katanya. "Pernah kami berpergian bersama lbnu Umar ra. Ketika tiba di suatu tempat. maka ia menggoyang ke kiri dan ke kanan. Ketika aku tanyakan. "Mengapa engkau berbuat demikian?" Ibnu Umar ra. menjawab. "Aku melihat Rasulullah SAW pernah melakukannya seperti itu di sini, maka aku menirunya (Ahmad, Bazzar, At-Targhib, 1/46)

Dari Nafi bahwa Ibnu Umar ra. pernah berpergian, ketika di jalan menuju kota Mekkah ia menundukkan kepala kendarannya seraya berkata, "Andaikan telapak kaki untaku dapat menginjak bekas telapak kaki unta Rasulullah SAW"
(Abu Nuaib. Al-Hilyah.)

Dari Nafi' katanya, "Jikalau engkau melihat apa saja yang dilakukan oleh Ibnu Umar ra. dalam mengikuti sunah Nabi SAW, pasti engkau akan mengatakan. "Orang ini gila". (Abu Nuaim, Al-Hakim, 3/561)

Dari 'Aisyah rha. katanya. "Tidak ada seorang pun yang senantiasa mengikuti perilaku Nabi SAW". seperti yang dilakukan oleh lbnu Umar ra."

Dari Asim Al-Ahwal dari seorang sahabat katanya, Tidak seorang pun yang melihat kelakuan Ibnu Umar ra. kecuali ia akan mengira bahwa apa yang dilakukanoleh Ibnu Umar adalah yang pernah dilakukan oleh Nabi SAW
(Ibnu Nu'aim dalam bukunya 1/30, Ibnu Sa'ad dalam bukunya 1/107)
»»  Baca selanjutnya...

Prilaku Ibnu Abbas ra. dengan Seorang Arab Dusun


Dari Bakar bin Abdullah. Ada seorang Arab dusun berkata kepada Ibnu Abbas ra, "Mengapa keluarga Muawiyah suka memberi air dan madu sedangkan keluarga fulan suka memberi minum susu, sedangkan keluarga si fulan memberi minum susu, dan keluargamu suka memberi minum anggur peras. Apakah dikarenakan kalian pelit ataukah kalian suka minum anggur peras, apakah kalian pelit atau kah memang itu kesukaanmu?" Jawab Ibnu Abbas ra., "Bukannya kami pelit dan bukannya kami gemar minum anggur peras, akan tetapi suatu ketika Rasulullah SAW mendatangi kami. lalu beliau meminta minum dari kami. maka kami memberinya minuman ini yaitu anggur peras. Maka beliau pun meminumnya dan bersabda. "Kalian telah berlaku baik. demikianlah buatlah terus". (Ahmad)

Dari Ja'
far bin Tamam ia berkata, "ada seseorang datang kepada lbnu Abbas r.a. seraya berkata, "mengapa kalian suka memberi minum kepada orang-orang dengan minuman dari anggur kering. apakah kalian mengikuti sunnah ataukah lebih meringankan beban kalian daripada memberi minum susu dan madu?" Jawab Ibnu Abbas ra. "sesungguhnya Rasulullah SAW pernah datang kepada Al-Abbas ketika ia sedang memberi minuman kepada manusia,kata Rasulullah SAW, "Berilah aku minum". Ia, Al-Abbas memberikan kepada Rasulullah SAW segelas besar anggur peras. Rasulullah SAW segera meminumnya, kemudian bersabda, "Bagus engkau kerjakan. Buatlah selalu minuman seperti ini." Kata Ibnu Abbas. "Sejak saat itu, maka aku lebih senang untuk memberi minum anggur peras di karenakan aku mengikuti jejak Rasulullah SAW" (lbnu Sa'ad, 6/16)
»»  Baca selanjutnya...

Rasulullah SAW Takut terhadap Keduniaan Yang Melimpah


Asy-Syaikhany mengeluarkan dari Abu Sa'id Al-Khudry di dalam sebuah hadits, dia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk di atas mimbar dan kami pun duduk di sekitar beliau, lalu beliau bersabda,
"Sesungguhnya yang paling kutakutkan atas kalian ialah jika Allah membukakan kesenangan dan perhiasan dunia kepada kalian."
Begitulah yang disebutkan di dalam At-Targhib Wat-Tarhib, 5/144.

Asy-Syaikany juga mengeluarkan sebuah hadits dari Amr bin Auf Al-Anshay Radhiyallahu Anhu, yang di dalamnya dia berkata, "Rasulullah Shallailahu Alaihi wa Sallam bersabda,
"TerimaIah kabar gembira dan satu harapan bagi kalian Demi Allah, bukan kemiskinn yang aku takutkan terhadap kalian, tetapi aku justru takut jika dunia dihamparkan kepada kalian, sebagaimana yang pernah dihamparkan kepada orang-orang sebelum kalian, lalu mereka saling berlomba untuk mendapatkannya, sehingga kalian menjadi binasa seperti yang mereka alami."
Begitulah yang disebutkan di dalam At-Targhib Wat-Tarhib, 5/141
Ya'qub bin Sufyan mengeluarkan dari IbnuAbbas Radhiyallahu Anhuma, bahwa Allah mengutus seorang malaikat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, yang disertai Jibril Alaihi Salam. Malaikat itu berkata,
"Sesungguhnya Allah menyuruh engkau untuk memilih, apakah engkau menjadi hamba dan nabi, ataukah menjadi raja dan sekaligus nabi."
Beliau menoleh ke arah Jibril layaknya orang yang meminta saran. Maka Jibril memberi isyarat, agar beliau merunduk dan patuh. Maka beliau menjawab,
"Aku pilih menjadi hamba dan nabi."
Setelah kejadian ini beliau tidak pemah makan sambil telentang, hingga beliau wafat. Yang serupa dengan ini juga diriwayatkan Al-Bukhary dan An-Nasa'y. Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Bidayah, 6:48.

Ahmad mengeluarkan dengan isnad yang shahih, dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, dia berkata, "Umar bin Al-Khaththab ra. bercerita kepadaku, "Aku pernah memasuki rumah Rasulullah Shallailahu Alaihi wa Sallam, yang saat itu beliau sedang berbaring di atas selembar tikar. Setelah aku duduk di dekat beliau, aku baru tahu bahwa beliau juga menggelar kain mantelnya di atas tikar, dan tidak ada sesuatu yang lain, Tikar itu telah menimbulkan bekas guratan di lambung beliau. Aku juga melihat di salah satu pojok rumah beliau ada satu takar gandum. Di dinding tergantung selembar kulit yang sudah disamak. Melihat kesederhanaan ini kedua mataku meneteskan air mata.

"Mengapa engkau menangis wahai Ibnul-Khaththab?" tanya beliau. "Wahai Nabi Allah, bagaimana aku tidak menangis jika melihat gurat-gurat tikar yang membekas di lambung engkau itu dan lemari yang hanya diisi barang itu? Padahal Kisra dan Kaisar hidup di antara buab-buahan dan sungai yang mengalir. Engkau adalah Nabi Allah dan orang pilihan-Nya, sementara lemari engkau hanya seperti itu."
"Wahai Ibnul-Khaththab, apakah engkau tidak ridha jika kita mendapatkan akhirat, sedangkan mereka hanya mendapatkan dunia?"

Al-Hakimjuga mentakhrijnya secara shahih, berdasarkan syarat Muslim. Ibnu Hibban meriwayatkannya dari Anas, dan dia menyebutkan yang seperti ini. Begitulah yang disebutkan di dalam At-Targhib, 5/161
»»  Baca selanjutnya...

Keadaan Lapar Rasulullah SAW


Muslim dan Tarmidzi telah meriwayatkan dari An-Nu'man bin Basyir ra. dia berkata: Bukankah kamu sekarang mewah dari makan dan minum, apa saja yang kamu mau kamu mendapatkannya? Aku pernah melihat Nabi kamu Muhammad SAW hanya mendapat korma yang buruk saja untuk mengisi perutnya!

Dalam riwayat Muslim pula dari An-Nu'man bin Basyir ra. katanya, bahwa pada suatu ketika Umar ra. menyebut apa yang dinikmati manusia sekarang dari dunia! Maka dia berkata, aku pernah melihat Rasulullah SAW seharian menanggung lapar, karena tidak ada makanan, kemudian tidak ada yang didapatinya pula selain dari korma yang buruk saja untuk mengisi perutnya.

Suatu riwayat yang diberitakan oleh Abu Nu'aim, Khatib, Ibnu Asakir dan Ibnun-Najjar dari Abu Hurairah ra. dia berkata: Aku pernah datang kepada Rasulullah SAW ketika dia sedang bersembahyang duduk, maka aku pun bertanya kepadanya: Ya Rasulullah! Mengapa aku melihatmu bersembahyang duduk, apakah engkau sakit? jawab beliau: Aku lapar, wahai Abu Hurairah! Mendengar jawaban beliau itu, aku terus menangis sedih melihatkan keadaan beliau itu. Beliau merasa kasihan melihat aku menangis, lalu berkata: Wahai Abu Hurairah! jangan menangis, karena beratnya penghisaban nanti di hari kiamat tidak akan menimpa orang yang hidupnya lapar di dunia jika dia menjaga dirinya di kehidupan dunia. (Kanzul Ummal 4:41)

Ahmad meriwayatkan dari Aisyah ra. dia berkata: Sekali peristiwa keluarga Abu Bakar ra. (yakni ayahnya) mengirim (sop) kaki kambing kepada kami malam hari, lalu aku tidak makan, tetapi Nabi SAW memakannya - ataupun katanya, beliau yang tidak makan, tetapi Aisyah makan, lalu Aisyah ra. berkata kepada orang yang berbicara dengannya: Ini karena tidak punya lampu. Dalam riwayat Thabarani dengan tambahan ini: Lalu orang bertanya: Hai Ummul Mukminin! Apakah ketika itu ada lampu? Jawab Aisyah: Jika kami ada minyak ketika itu, tentu kami utamakan untuk dimakan.
(At-Targhib Wat-Tarhib 5:155; Kanzul Ummal 5:155)

Abu Ya'la memberitakan pula dari Abu Hurairah ra. katanya: Ada kalanya sampai berbulan-bulan berlalu, namun di rumah-rumah Rasulullah SAW tidak ada satu hari pun yang berlampu, dan dapurnya pun tidak berasap. Jika ada minyak dipakainya untuk dijadikan makanan. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:154; Majma'uz Zawatid 10:325)

Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula dari Urwah dari Aisyah ra. dia berkata: Demi Allah, hai anak saudaraku (Urwah anak Asma, saudara perempuan Aisyah), kami senantiasa memandang kepada anak bulan, bulan demi bulan, padahal di rumah-rumah Rasulullah SAW tidak pernah berasap. Berkata Urwah: Wahai bibiku, jadi apalah makanan kamu? Jawab Aisyah: Korma dan air sajalah, melainkan jika ada tetangga-tetangga Rasulullah SAW dari kaum Anshar yang membawakan buat kami makanan. Dan memanglah kadang-kadang mereka membawakan kami susu, maka kami minum susu itu sebagai makanan. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:155)

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Aisyah ra. katanya: sering kali kita duduk sampai empat puluh hari, sedang di rumah kami tidak pernah punya lampu atau dapur kami berasap. Maka orang yang mendengar bertanya: Jadi apa makanan kamu untuk hidup? Jawab Aisyah: Korma dan air saja, itu pun jika dapat. (Kanzul Ummal 4:38)

Tarmidzi memberitakan dari Masruq, katanya: Aku pernah datang menziarahi Aisyah ra. lalu dia minta dibawakan untukku makanan, kemudian dia mengeluh: Aku mengenangkan masa lamaku dahulu. Aku tidak pernah kenyang dan bila aku ingin menangis, aku menangis sepuas-puasnya! Tanya Masruq: Mengapa begitu, wahai Ummul Mukminin?! Aisyah menjawab: Aku teringat keadaan di mana Rasulullah SAW telah meninggalkan dunia ini! Demi Allah, tidak pernah beliau kenyang dari roti, atau daging dua kali sehari. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:148)

Dalam riwayat Ibnu Jarir lagi tersebut: Tidak pernah Rasulullah SAW kenyang dari roti gandum tiga hari berturut-turut sejak beliau datang di Madinah sehingga beliau meninggal dunia. Di lain lain versi: Tidak pernah kenyang keluarga Rasulullah SAW dari roti syair dua hari berturut-turut sehingga beliau wafat. Dalam versi lain lagi: Rasulullah SAW telah meninggal dunia, dan beliau tidak pernah kenyang dari korma dan air.
(Kanzul Ummal 4:38)

Dalam riwayat lain yang dikeluarkan oleh Baihaqi telah berkata Aisyah ra.: Rasulullah SAW tidak pernah kenyang tiga hari berturut-turut, dan sebenarnya jika kita mau kita bisa kenyang, akan tetapi beliau selalu mengutamakan orang lain yang lapar dari dirinya sendiri. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:149)

Ibnu Abid-Dunia memberitakan dari Al-Hasan ra. secara mursal, katanya: Rasulullah SAW selalu membantu orang dengan tangannya sendiri, beliau menampal bajunya pun dengan tangannya sendiri, dan tidak pernah makan siang dan malam secara teratur selama tiga hari berturut-turut, sehingga beliau kembali ke rahmatullah. Bukhari meriwayatkan dari Anas ra. katanya: Tidak pernah Rasulullah SAW makan di atas piring, tidak pernah memakan roti yang halus hingga beliau meninggal dunia. Dalam riwayat lain: Tidak pernah melihat daging yang sedang dipanggang (maksudnya tidak pernah puas makan daging panggang). (At-Targhib Wat-Tarhib 5:153)

Tarmidzi memberitakan dari Ibnu Abbas ra. katanya: Rasulullah SAW sering tidur malam demi malam sedang keluarganya berbalik-balik di atas tempat tidur karena kelaparan, karena tidak makan malam. Dan makanan mereka biasanya dari roti syair yang kasar. Bukhari pula meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. katanya: Pernah Rasulullah SAW mendatangi suatu kaum yang sedang makan daging bakar, mereka mengajak beliau makan sama, tetapi beliau menolak dan tidak makan. Dan Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah SAW meninggal dunia, dan beliau belum pernah kenyang dari roti syair yang kasar keras itu. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:148 dan 151)

Pernah Fathimah binti Rasulullah SAW datang kepada Nabi SAW membawa sepotong roti syair yang kasar untuk dimakannya. Maka ujar beliau kepada Fathimah ra: Inilah makanan pertama yang dimakan ayahmu sejak tiga hari yang lalu! Dalam periwayatan Thabarani ada tambahan ini, yaitu: Maka Rasulullah SAW pun bertanya kepada Fathimah: Apa itu yang engkau bawa, wahai Fathimah?! Fathimah menjawab: Aku membakar roti tadi, dan rasanya tidak termakan roti itu, sehingga aku bawakan untukmu satu potong darinya agar engkau memakannya dulu! (Majma'uz Zawa'id 10:312)

Ibnu Majah dan Baihaqi meriwayatkan pula dari Abu Hurairah ra. katanya: Sekali peristiwa ada orang yang membawa makanan panas kepada Rasulullah SAW maka beliau pun memakannya. Selesai makan, beliau mengucapkan: Alhamdulillah! Inilah makanan panas yang pertama memasuki perutku sejak beberapa hari yang lalu. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:149)

Bukhari meriwayatkan dari Sahel bin Sa'ad ra. dia berkata: Tidak pernah Rasulullah SAW melihat roti yang halus dari sejak beliau dibangkitkan menjadi Utusan Allah hingga beliau meninggal dunia. Ada orang bertanya: Apakah tidak ada pada zaman Nabi SAW ayak yang dapat mengayak tepung? Jawabnya: Rasulullah SAW tidak pernah melihat ayak tepung dari sejak beliau diutus menjadi Rasul sehingga beliau wafat. Tanya orang itu lagi: Jadi, bagaimana kamu memakan roti syair yang tidak diayak terlebih dahulu? Jawabnya: Mula-mula kami menumbuk gandum itu, kemudian kami meniupnya sehingga keluar kulit-kulitnya, dan yang mana tinggal itulah yang kami campurkan dengan air, lalu kami mengulinya. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:153)

Tarmidzi memberitakan daiipada Abu Talhah ra. katanya: Sekali peristiwa kami datang mengadukan kelaparan kepada Rasulullah SAW lalu kami mengangkat kain kami, di mana padanya terikat batu demi batu pada perut kami. Maka Rasulullah SAW pun mengangkat kainnya, lalu kami lihat pada perutnya terikat dua batu demi dua batu. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:156)

Ibnu Abid Dunia memberitakan dari Ibnu Bujair ra. dan dia ini dari para sahabat Nabi SAW Ibnu Bujair berkata: Pernah Nabi SAW merasa terlalu lapar pada suatu hari, lalu beliau mengambil batu dan diikatkannya pada perutnya. Kemudian beliau bersabda: Betapa banyak orang yang memilih makanan yang halus-halus di dunia ini kelak dia akan menjadi lapar dan telanjang di hari kiamat! Dan betapa banyak lagi orang yang memuliakan dirinya di sini, kelak dia akan dihinakan di akhirat. Dan betapa banyak orang yang menghinakan dirinya di sini, kelak dia akan dimuliakan di akhirat.'

Bukhari dan Ibnu Abid Dunia meriwayatkan dari Aisyah ra. dia berkata: Bala yang pertama-tama sekali berlaku kepada ummat ini sesudah kepergian Nabi SAW ialah kekenyangan perut! Sebab apabila sesuatu kaum kenyang perutnya, gemuk badannya, lalu akan lemahlah hatinya dan akan merajalelalah syahwatnya!
(At-Targhib Wat-Tarhib 3:420).
»»  Baca selanjutnya...