Usaha atas Nafi Itsbat ( Meniadakan yang lain dan hanya
membenarkan Allah ) :
Meyakini Kekuasaan Allah ada yang :
1. Dengan Asbab :
menciptakan manusia hasil dari perkawinan manusia (
Sunnatullah )
2. Tanpa Asbab :
menciptakan manusia tanpa ibu dan bapak seperti Adam AS
3. Berlawanan Asbab :
menciptakan manusia bertentangan dengan asbab, Isa AS lahir
dari ibu yang suci, onta nabi sholeh yang lahir dari batu, tongkat nabi Musa AS
menjadi ular.
Meyakini bahwa :
1. Allah Khaliq : Allah yang menciptakan
2. Allah Malik : Allah yang bertanggung jawab
atas pemeliharaan ciptaannya
3. Allah Razieq : Allah pula yang menjamin Rizki CiptaanNya
Meyakini bahwa :
1. Mahluk itu adalah ciptaan Allah
2. Sifat pada mahluk ini Allah yang memberikan
3. Allah kuasa merubah sifat pada mahluk
4. Sifat pada mahluk hanya setetes sifat di dalam khazanah
Allah
Contoh :
Api itu adalah mahluk Allah. Sifat panas pada Api adalah
Allah yang memberikan. Allah kuasa merubah sifat panas pada Api seperti Apinya
Nabi Ibrahim AS yang menjadi sejuk. Sifat yang ada pada Api ini dibanding
dengan sifat-sifat yang masih ada dalam khazanah Allah hanya seperti satu tetes
air di lautan.
Meyakini bahwa :
1. Allah mampu memberikan manfaat dengan mahluk
2. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa
seizin Allah
3. Allah tidak berhajat pada mahluk, tetapi mahluk berhajat
pada Allah
4. Allah mampu memberikan manfaat tanpa mahluk
contoh :
“ Allah dapat menyembuhkan penyakit dengan obat. Obat tidak
bisa menyembuhkan penyakit tanpa izin dari Allah. Obat adalah mahluk, dan
mahluk tetap mahluk. Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk berhajat
pada Allah. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari
Allah. Obat dapat menyembuhkan penyakit karena ada izin dari Allah. Tetapi
Allah tidak memerlukan obat dalam menyembuhkan penyakit. Allah berkuasa
menyembuhkan penyakit dengan obat ataupun tanpa obat.”
“ Allah dapat menghilangkan haus dengan air. Namun Air tidak
bisa menghilangkan haus tanpa izin dari Allah. Air adalah mahluk, dan mahluk
tetap mahluk. Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk yang berhajat pada
Allah. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari Allah.
Air dapat menghilangkan haus karena ada izin dari Allah. Allah mampu
menghilangkan haus tanpa air.”
“ Allah mampu menggunakan Api untuk membakar. Tetapi Api
tidak bisa membakar tanpa izin dari Allah. Api adalah mahluk, dan mahluk tetap
mahluk. Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk berhajat pada Allah.
Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari Allah. Api
dapat membakar karena ada izin dari Allah. Allah berkuasa membakar tanpa api.”
• Meyakini bahwa :
1. Mahluk tidak bisa, Allahlah yang melakukannya
2. Mahluk untuk bisa berhajat pada Allah, Allah melakukannya
tidak berhajat pada mahluk
3. Jika Allah berkehendak dapat dengan mahluk, jika Allah
berkehendak bisa tanpa mahluk
4. La illaha Illallah
Contoh :
“Api tidak bisa membakar, Allah yang membakar. Api untuk
membakar berhajat pada Allah. Allah membakar tidak berhajat pada api. Jika
Allah berkehendak Allah bisa membakar dengan api, jika Allah berkehendak Allah
bisa membakar tanpa Api. Jika Allah berkehendak ada api tapi tidak
terbakar-bakar. La Illaha Illallah.”
“Pesawat tidak bisa mengantar manusia, Allahlah yang
mengantar manusia. Pesawat untuk bisa mengantar manusia berhajat pada Allah.
Allah untuk mengantar manusia tidak berhajat pada pesawat. Jika Allah
berkehendak Allah bisa mengantar manusia dengan pesawat, jika Allah berkehendak
Allah bisa mengantar manusia tanpa pesawat. La Illaha Illallah”
“Air tidak bisa menghilangkan haus, Allah yang menghilangkan
haus. Air menghilangkan haus berhajat pada Allah. Allah menghilangkan haus
tidak berhajat pada air. Jika Allah bekehendak Allah bisa menghilangkan haus
dengan air, jika Allah berkehendak Allah bisa menghilangkan haus tanpa air.”
Ulama katakan : “Awalluddeen Ma’rifatullah” artinya awal
beragama adalah mengenal Allah. Istilah Umum : “Tak kenal tanda tak sayang”
maksudnya kenal terlebih dahulu baru rasa sayang datang. Jadi tugas pertama
yang perlu kita fikirkan adalah bagaimana kita bisa mengenal Allah terlebih
dahulu karena itu adalah awal dari suatu rasa cinta kita. Dengan mengenal Allah
maka akan datang rasa cinta kita kepada Allah. Jika kita sudah cinta kepada
Allah baru kita fikirkan bagaimana caranya mendatangkan cinta Allah kepada
kita. Namun untuk bisa mengenal Allah, maka kita harus mengenal diri sendiri
terlebih dahulu. Cara terbaik untuk mengenal Allah adalah dengan Pengenalan
Diri bahwa kita ini hanya”Hamba” dan Allah adalah “Khaliq”. Contoh :
1. Kita ini Fana ( dari tiada ) dan hanya Allah yang Nyata (
yang ada )
2. Kita ini tidak bisa berbuat dan hanya Allah yang bisa
berbuat
3. Kita ini salah dan hanya Allah yang benar
4. Kita ini hina dan hanya Allah yang mulia, etc.
Inilah hakekat dari kalimat : “ La Illaha Illallah” =
kalimat Nafi Istbat
Nabi SAW bersabda Mahfum :
“Barang siapa yang menyatakan perang kepada kekasihKu, Aku
akan menyatakan perang kepadanya. Tidak ada jalan yang lebih Aku sukai dari
hamba-hambaku yang ingin mendekatkan dirinya kepadaKu selain dari mengerjakan
perkara-perkara yang Aku Wajibkan. Namun hamba-hambaKu senantiasa juga melaksanakan
yang Aku Sunnatkan, sehingga Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya maka
Aku akan menjadi penglihatannya yang dengannya ia melihat, aku akan menjadi
pendengarannya yang dengannya ia mendengar, Aku akan menjadi mulutnya yang
dengannya ia berbicara, aku akan menjadi kakinya yang dengannya ia melangkah,
dan aku akan menjadi tangannya yang dengannya ia memukul. Jika ia berdoa
kepadaku niscaya pasti akan aku kabulkan.”
Jalan di Dunia ini hanya ada 2 saja :
1. Jalan Allah / Nabi : Jalan ke Surga
2. Jalan musuh-musuh Allah /Nabi : Jalan ke Neraka
Jalan Musuh-Musuh Allah adalah jalan keduniaan yang
menafikan keimanan :
1. Jalan Kaum Ad : Membuat usaha atas dzohiriah badan dan
kesehatan
2. Jalan kaum Madyan : Membuat usaha atas perbaikan sistem
ekonomi
3. Jalan Kaum Luth : Membuat usaha atas mutu kenikmatan
seksualitas
4. Jalan Kaum Saba : Membuat usaha atas sistem pertanian
5. Jalan Kaum Tsamud : Membuat usaha atas perbaikan
arsitektur
7. Jalan Firaun : Membuat usaha atas kekuasaan
8. Jalan PM Hamman : Membuat usaha atas Jabatan / Karir
Politik
9. Jalan Qorun : Membuat usaha atas peningkatan kebendaan
10. Jalan Abrahah : Membuat usaha atas Kekuatan Militer
11. Jalan Abu Jahal : Membuat usaha atas kesukuan atau
nasionalisme (Ego)
Para Nabi AS tidak pernah mewariskan keahlian mereka
pada ummatnya selain perkara memperbaiki Iman dan Yakin :
1. Nabi Nuh AS : Ahli pembuat kapal
2. Nabi Idris AS : Ahli menjahit
3. Nabi Daud AS : Ahli pembuat besi
4. Nabi Isa AS : Ahli kedokteran
5. Nabi Sulaiman AS : Ahli pemerintahan dan Sumber Daya
Mahluk
6. Nabi Muhammad SAW : Ahli perdagangan
Rumus-rumus Agama dan Dakwah
Surga – Ridho Allah – Amal Agama – Iman – Hidayah –
Pengorbanan :
Surga ini dikelilingi oleh Ridho Allah. Sedangkan Ridho
Allah ada pada Amal Agama. Sedangkan untuk bisa membuat Amal Agama dibutuhkan
Iman agar kita bisa mengamalkannya. Iman ini akan datang jika ada Hidayah
dari Allah Ta’ala. Syarat Hidayah turun jika ada pengorbanan. Pengorbanan
seperti apa ? yaitu pengorbanan untuk membuat usaha atas hidayah Allah.
Fase Yaqin :
1. Ilmu Yakin :
Iman dengan teori / pengetahuan
2. Aiunul Yakin : Iman
dengan rasa
3. Haqqul Yaqin : Keyakinan
Sempurna ( Iman yang Haq )
5 fase jalan menuju Allah dari Al Ghozali :
1. Muhasabbah : Menghisab diri ( menghitung-hitung
kekurangan diri dan amal )
2. Muattabbah : Bertobat dari segala kesalahan dan
kekurangan hari itu
3. Mujahaddah : perjuangan mempertahankan perintah Allah
setiap hari
4. Muqorrobbah : setiap saat berintai-intaian dengan Allah (
selalu merasa dilihat )
5. Mukasyaffah : Penampakan Kebesaran Allah ( Tajalliat ) /
Terbukanya Tabir
Tangga / Fase menuju kepada Makrifatullah dalam ilmu
tassawuf :
1. Tahalli : Membersihkan Hati / Qalbu
caranya : dengan dzikir dan Amal ibadah
Fadhilah Mahfum Hadits :
“ Perbaharuilah iman kalian dengan memperbanyak mengucapkan
La Illaha Illallah “
“ Sesungguhnya dzikrullah membersihkan hati yang berkarat”
2. Takhalli : Menghiasi Hati dengan sifat-sifat mulianya
Nabi dan Sahabat
caranya : Mengikuti Napak Tilas daripada kehidupan Nabi SAW
dan Sahabat RA.
Fadhilah Mahfum Hadits :
“Tidak akan masuk surga seseorang sebelum dia beriman. Tidak
sempurna Iman seseorang sebelum dia mencintai saudaranya sebagaimana dia
mencintai dirinya sendiri”
“Diantara amalan-amalan yang mewajibkan pengampunan adalah
memberi makan kepada orang muslim yang lapar.”
3. Tajalli : Penampakan Kebesaran dan Keagungan Allah (
Mukasyaffah )
Caranya : Taqwa, Ihsan, Tawakkal, Wara, Muqorrobbah, lihat
mahluk ingat Allah.
Fadhilah Mahfum Hadits :
“Beribadahlah kamu seakan akan kamu melihat Allah ada di
depanmu atau paling tidak dengan rasa seakan-akan Allah melihatmu.”
“Jika Aku telah cinta kepada hambaKu, maka Aku ( Allah SWT )
akan menjadi matanya yang dengannya ia melihat, menjadi telinganya yang
dengannya ia mendengar, menjadi tangannya yang dengannya ia memukul, dan
menjadi kakinya yang dengannya ia melangkah “
Usaha atas Iman ada 5 :
1. Usaha atas Peningkatan Iman : Berkorban pergi di jalan
Allah ( Khuruj )
2. Usaha atas Pemeliharaan Iman : Membuat amal Maqomi atau
suasana agama
3. Usaha atas Pembentukan Iman : Membentuk halaqoh-halaqoh
pembicaraan Iman
4. Usaha atas Penyebaran Iman : Dakwah wa
Tabligh
5. Usaha atas Pendatangan Iman : Mujahaddah atas Nafsu
Imam Al Ghazali berkata bahwa saluran Iman ini ada 4 jalur :
1. Fikiran : Akal
2. Penglihatan : Mata
3. Pembicaraan : Mulut
4. Pendengaran : Telinga
Semua saluran ini bermuara pada hati atau qalb sebagai
tempat Iman. Saluran ini adalah saluran yang dapat membentuk Iman di hati. Jadi
bagaimana kita manfaatkan saluran Iman ini semaksimal mungkin hanya untuk
mengenal Allah dan menjalankan perintah Allah. Jika salah satu saluran ini
terkotori walaupun bukan semua saluran maka tetap saja hati ini sebagai
muaranya atau tempat Iman akan tercemar. Jika mulut ini kita gunakan secara
terus menerus untuk membicarakan kebesaran Allah maka kebesaran Allah akan
terhujam di hati. Seperti seseorang yang membicarakan mobil balap secara terus
menerus sehingga akhirnya membentuk kesan mobil yang terhujam di hati. Begitu
juga dengan mata jika mata ini terkesan melihat benda-benda maka ketika sholat
benda-benda itu akan terbayang. Inilah yang dimaksud bahwa saluran ini dapat
membentuk atau menggeser keimanan kita tergantung penggunaannya.
Jalur menjalankan Agama ada 2 :
1. Fatwa : Iman Minimum :
Amal yang paling ringan
Fadhilahnya : Agama jadi mudah
dijalankan
2.Taqwa : Iman Maximum : Sempurna
Amal
Fadhilahnya : Allah berikan Furqon
( Kemampuan membedakan Haq & Bathil )
Prinsip Dalam Dakwah :
1. Di Permudah dan jangan dipersulit
2. Di Ringankan dan jangan dibebani
3. Di Mulai dari kemampuan yang ada ( “Qobul Al
Maujud” )
4. Di Tingkatkan kemampuan seiring waktu (
“Matarkiyatil Marbu” )
3 Macam Asbab :
1. Asbab Dzulumat ( Tidak Mutlak / dapat berubah ) : Sawah,
Perdagangan, Industri, dan lain-lain : Banyak orang punya harta benda yang
melimpah tetapi tidak bahagia
2. Asbab Fitrah / Sunnattullah ( Sepertinya Mutlak ) : Sifat
Api, Sifat Air, Sifat Pisau : Tidak mutlak masih bisa berubah dengan
Qudratullah seperti Apinya Ibrahim AS
3. Asbab Hakiki ( Mutlaq ) : Agama, Iman dan Amal Sholeh :
Ucapan Nabi SAW : “Bayyiti Jannati “, Rumahku Surgaku, asbab hidup amal agama
Dakwah itu ada dua macam :
1. Dakwah Iman : Untuk orang
beriman
2. Dakwah Islam : Untuk orang
Kafir
Ciri-ciri Dakwah Rasullullah SAW :
1. Mendatangi Ummat
2. Tidak menerima bayaran
3. Dengan harta dan diri sendiri
4. Berjamaah ( melibatkan sahabat-sahabatnya )
4 contoh kawasan dakwah Nabi SAW :
1. Thaif : Menolak Mutlaq dan Menghakimi / memusuhi
2. Habasyah : Menerima tetapi tidak membantu /
tidak ikut bergabung
3. Madinah : Menerima dan Membantu ( Asbab
Turun Hidayah )
4. Mekkah : Dakwah sembunyi-sembunyi
4 Macam sikap terhadap dakwah :
1. Sikap Abu Bakar RA : Menerima dan Mendukung
2. Sikap Abu Jahal : Menolak dan Menentang
sampai mati
3. Sikap Abu Sofyan : Menentang lalu menerima
pada akhirnya
4. Sikap Abu Thalib : Mendukung tetapi tidak
menerima sampai mati
Usaha Dakwah dibuat dengan 4 cara :
1. Hikmah : Mudah dimengerti
2. Bashiroh : Bijaksana ( Mata Hati / Yakin
yang benar )
3. Husnut Tadbir : Pengaturan yang baik (
cara, data, dan keadaannya )
4. Akhlaq yang baik : Kasih sayang dan Sopan
Santun
4 Macam Pengorbanan dalam usaha dakwah :
1. Nishab : untuk menjaga Iman
2. Takaza : menghancurkan maksiat dan asbab
tersebarnya agama
3. Perasaan : asbab datangnya pertolongan Allah
pada kita
4. Kesenangan Dunia : Asbab Hidayah
4 Penyakit dalam kerja dakwah :
1. Jos ( semangat ) tetapi tidak tertib ( asbab
pecah hati )
2. Putus Asa
3. Niat salah atau tidak betul ( demi keduniaan
)
4. Melihat Hasil
3 Macam Akhlaq :
1. Akhlaqul Hasanah : Tidak membalas perbuatan
jahat orang lain
2. Akhlaqul Karimah : Membalas perbuatan jahat
dengan kebaikan
3. Akhlaqul Azhimah : berbuat baik dan berusaha
membuat orang jadi baik
4 amalan yang menjadi akhlaq penghuni Surga :
1. Menyambung sillaturrahmi dengan yang
memutuskan
2. Memberi kepada yang tidak mau memberi (
bakhil pada kita )
3. Berbuat baik kepada yang mendzolimi kita
4. Memaafkan dan mendokan kepada orang yang
bersalah pada kita
3 Unsur penting dalam Usaha Dakwah :
1. Cendikiawan dan Ulama
2. Orang Miskin
3. Wanita
5 Jaman dalam riwayat Al Bazzar :
1. Jaman Nubuwah :
Jaman Para Nabi AS ditutup oleh Nabi SAW
2. Jaman Khilafah :
Jaman Khulafaur Rasyidin
3. Jaman Mulk
: Jaman Kerajaan dan Kesultanan
4. Jaman Jabal Birroh : Jaman
Kebebasan / Demokrasi
5. Jaman Khilafah II :
Jaman Kebangkitan Islam terakhir
• Akhlaq Nabi :
1. Shiddiq :
Jujur
2. Amanah : Bisa
dipercaya
3. Tabligh :
Menyampaikan
4. Fathonah : Cerdas dan
Bijaksana
Abdullah bin Mas’ud ra. Mengatakan bahwa ada 4 hal penyebab
hati menjadi gelap :
Perut yang terlalu kenyang
Berteman dengan orang-orang yang dzalim
Suka melupakan dosa
Banyak Berkhayal
Nabi Saw bersabda :
“Sesungguhnya sesuatu yang sangat aku khawatirkan atas
dirimu adalah 2 hal :
1. Mengikuti kehendak Nafsu
2. Banyak Berkhayal
Megikuti kehendak nafsu itu dapat menjauhi kebenaran, dan
banyak berkhayal dapat mendorong seseorang mencintai dunia.” ( HR. Ibnu Abid
Dunya )
Ada 4 hal yang menerangi Hati :
1. Perut Lapar dan Pandangan yang terjaga à Asbab
Kemudahan Beramal
2. Berteman dengan orang-orang sholeh à Semangat dan
suasana amal
3. Muhasabah atas dosa-dosa à Melindungi diri dari
dosa
4. Fikir dan Risau atas agama à Penggerak amal
Abu Khatib Rah.A menyatakan barangsiapa yang bergaul dengan
8 golongan ini maka Allah akan menambah kepadanya 8 perkara :
1. Barangsiapa yang suka bergaul dengan orang kaya maka
Allah akan menambah rasa cintanya kepada Dunia
2. Barangsiapa bergaul dengan orang-orang fakir, maka Allah
akan menambah rasa syukurnya dan rasa senang terhadap rizki yang Allah kasih
3. Barangsiapa bergaul dengan raja, maka ia akan bertambah
keras hatinya dan bertambah takaburnya.
4. Barangsiapa yang suka bergaul dengan perempuan, maka
Allah akan tambah kebodohan dan birahinya.
5. Barangsiapa bergaul dengan anak-anak, maka ia akan makin
suka bermain-main
6. Barangsiapa bergaul dengan orang-orang fasik, maka
bertambahlah kecenderungannya untuk melakukan dosa dan melalaikan tobat
7. Barangsiapa bergaul dengan orang-orang saleh, maka akan
bertambah rasa cinta kepada Allah dan ketaatannya.
8. Barangsiapa bergaul dengan ulama, maka akan bertambah
ilmu dan amalnya
Ada 4 tanda orang dalam keadaan celaka ( dan 4 sebaliknya
untuk keadaan bahagia ) :
1. Suka melupakan dosa yang telah lalu (Padahal Dosa itu
tercatat : Asbab meremehkan amal dan menggampangkan dosa)
2. Suka membangga-banggakan kebaikan yang telah lalu(Padahal
Amalnya belum tentu diterima : Asbab Riya)
3. Dalam urusan dunia lebih suka memandang keatas dibanding
kebawah (Asbab Kurang bersyukur, Dengki, Bakhil, dan Tamak)
4. Dalam urusan agama lebih suka memandang kebawah dibanding
keatas (Asbab Assobiyah, Aman atas Amal, dan Lalai)
Ada 4 Mutiara Iman :
Malu : Selalu merasa diawasi, merasa banyak dosa, merasa
cukup
Syukur : Dalam keadaan susah, sederhana (zuhud), dan
pengorbanan demi agama
Takwa : Sifat Kehati-hatian dan sempurna amal
Sabar : Ketika mampu, tidak mengadu kepada mahluk, tawakkal
dan ikhlas
5 hal yang menyebabkan manusia terjerumus kedalam kecelakaan
:
Life Style : Boros, Mubazir, Makan Berlebihan, dan Kemewahan
Pergaulan dengan : Orang Fasik, Orang Kaya, dan Orang yang
berkuasa
Kesibukan dan Waktu yang habis untuk : perkara dunia,
perbuatan sia-sia, jah dari amal
Mata, Mulut, Pendengaran, dan Fikiran : tidak terjaga
kesuciannya dan banyak maksiat
Rizki yang tidak Halal
Obatnya adalah :
Hidup sederhana, menjaga adab sunnah, dan pemanfaatan harta
hanya untuk akherat
Bergaul dengan orang-orang sholeh dan ulama
Pemanfaatan waktu untuk amal dan agama
Mata, Mulut, Pendengaran, dan Fikiran : fungsinya terjaga
sesuai perintah Allah Swt.
Rizki yang halalan dan thoyiban
3 Prinsip Taqwa :
Kehati-hatian
Kesempurnaan Amal ( Qualitas )
Peningkatan Amal ( Quantitas )
• 10 Amal Sholeh Infirodi :
Khidmat kepada orang Tua
Menyayangi dan menyantuni Yatim Piatu
Memberi makan dan duduk makan bersama fakir miskin
Mengajarkan Agama pada keluarga
Membantu Janda yang kesusahan
Memuliakan Tamu
Memuliakan ulama
Menolong orang yang kesusahan
Memberi bekal kepada musaffir
Memberi makan kepada yang berpuasa
●
10 Penyakit Hati :
1. Syirik
2. Takkabbur
3. Nifaq
4. Riya
5. Ujub
6. Suhudzon
7. Putus Asa dari Rahmat Allah
8. Ghibbah
9. Hasad Dengki
10. Sum’ah ( adu domba )