Rabu, 10 Oktober 2012

Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Mendirikan Ka’bah


Allah subhanahu wata'ala telah memerintahkan Nabi Ibrahim 'alaihi salam untuk membangun Baitul 'Atiq, yaitu masjid yang diperuntukkan bagi manusia untuk mereka menyembah Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah kemudian menunjukkan kepada Nabi Ibrahim, di mana hendaknya bangunan tersebut dibangun. Allah menunjuki Nabi Ibrahim lewat wahyu yang diturunkan kepadanya.
Para ulama salaf mengatakan bahwa di setiap tingkat langit terdapat sebuah rumah. Penduduk langit tersebut beribadah kepada Allah di rumah tersebut. Oleh karena itulah, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim 'alaihi salam membuat bangunan seperti itu pula di muka bumi.
Bagaimanakah kisah pembangunan Ka'bah oleh Nabi Ibrahim yang dibantu oleh putra beliau Nabi Ismail ini? Kisahnya agak panjang. Kita mulai sekarang ya…
Dahulu, Nabi Ibrahim 'alahi salam membawa istrinya Hajar dan putra beliau Ismail ke daerah Makkah. Pada saat itu, Hajar dalam keadaan menyusui putranya.
 Nabi Ibrahim kemudian menempatkan Hajar dan Ismail ke sebuah tempat di samping pohon besar. Pada saat itu, di tempat tersebut tidaklah terdapat seorang pun dan tidak pula ada air. Nabi Ibrahim kemudian meninggalkan keduanya beserta geribah yang di dalamnya terdapat kurma, serta bejana yang berisi air.
 Ketika Nabi Ibrahim hendak pergi, Hajar mengikuti beliau seraya bertanya, "Wahai Ibrahim, ke manakah engkau akan pergi? Apakah engkau akan meninggalkan kami padahal di lembah ini tidak terdapat seorang pun dan tidak ada makanan apa pun?"
 Hajar mengucapkannya berkali-kali, namun Nabi Ibrahim tidak menghiraukannya. Hajar kemudian bertanya, "Apakah Allah yang memerintahkan engkau berbuat ini?" Nabi Ibrahim kemudian menjawab, "Iya." Hajar lalu berkata, "Dia tidak akan membiarkan kami." Hajar kemudian kembali.
 Di daerah Tsaniah, ketika sosok beliau hilang dari pandangan keluarga yang beliau tinggalkan, Nabi Ibrahim berdoa,
 "Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Rabb Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."
 Ketika persedian air mereka habis, Hajar pun mencari air untuk dia dan putranya. Dia pergi ke bukit Shafa, mencari-cari adakah orang di sana, namun dia tidak menemukan siapa pun di sana.
 Hajar pun kemudian pergi ke Marwah dan mencari-cari orang pula di sana. Dia juga tidak mendapati seorang pun.

Hajar berulang-ulang pergi dari Shafa ke Marwah, sebaliknya dari Marwah ke Shafa sampai tujuh kali. Oleh karena itu, di dalam ibadah haji ada yang namanya Sai, yaitu berlari-lari kecil dari Shafa ke Marwa dan sebaliknya sampai tujuh kali.
 Sampai ke Marwah, Hajar mendengar suara. Lalu dia berkata, "Diamlah". Dia mendengar suara itu, lalu mencari sumber suara itu dan berkata, "Aku telah mendengarmu, apakah engkau dapat memberikan bantuan?"
 Ternyata dia berada bersama malaikat di tempat di mana terdapat air zam-zam. Lalu, malaikat itu mengais-ngais tanah hingga akhirnya muncul air. Selanjutnya, ia pun menuruni air tersebut, mengisi bejananya dan kembali ke putranya Ismail, kemudian menyusuinya.
 Malaikat lalu berkata kepada Hajar, "Janganlah engkau takut disia-siakan, karena di sini akan dibangun sebuah rumah oleh anak ini dan bapaknya. Dan sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan keluarganya"
 Setelah beberapa waktu berlalu, serombongan suku Jurhum datang ke tempat tersebut dan tinggal di sekitar air zam-zam bersama Hajar dan Ismail. Ini semua mereka lakukan atas izin dari Hajar.
Nabi Ismail pun beranjak dewasa dan belajar Bahasa Arab dari Suku Jurhum tersebut. Beliau juga menikah dengan salah seorang wanita mereka. Diceritakan pula bahwa Hajar kemudian meninggal dunia.
Pada suatu saat, Nabi Ibrahim datang ingin menjenguk Nabi Ismail 'alaihimassalam. Namun, beliau hanya menemui istri Nabi Ismail saja.
Nabi Ibrahim bertanya kepada wanita tersebut ke mana kiranya Nabi Ismail pergi. Istrinya menjawab, "Dia sedang mencari nafkah untuk kami."
Nabi Ibrahim lalu bertanya tentang keadaan mereka. Istri Nabi Ismail menjawab, "Kami dalam kondisi yang jelek dan hidup dalam kesempitan dan kemiskinan."
Mendengar jawaban tersebut, sebelum pulang Nabi Ibrahim berpesan kepada wanita itu untuk menyampaikan salam kepada Nabi Ismail dan berpesan agar Nabi Ismail mengganti pegangan pintunya.
Setelah Nabi Ismail kembali ke rumah, istrinya pun menceritakan peristiwa tadi dan menyampaikan pesan Nabi Ibrahim kepada suaminya.
Mendengar hal tersebut, Nabi Ismail pun berkata kepada istrinya, "Itu tadi adalah bapakku. Ia menyuruhku untuk menceraikanmu, maka kembalilah engkau kepada orang tuamu."
Nabi Ismail pun menceraikan istrinya tadi sesuai dengan pesan Nabi Ibrahim dan kemudian menikah lagi dengan seorang wanita dari Bani Jurhum juga.

Setelah beberapa waktu berlalu, Nabi Ibrahim kemudian kembali mengunjungi Nabi Ismail. Namun, Nabi Ismail tidak ada di rumah. Nabi Ibrahim pun menemui istri Nabi Ismail yang baru.
Beliau bertanya dimana Nabi Ismail sekarang. Istrinya menjawab bahwa Nabi Ismail sedang mencari nafkah.
Nabi Ibrahim juga bertanya tentang keadaan mereka. Wanita itu menjawab bahwa keadaan mereka baik-baik saja dan berkecukupan, sambil kemudian memuji Allah azza wa jalla.
Nabi Ibrahim lalu bertanya tentang makanan serta minuman mereka. Wanita itu menjawab bahwa makanan mereka adalah daging, adapun minuman mereka adalah air. Maka Nabi Ibrahim mendoakan kedua hal ini, "Ya Allah berkatilah mereka pada daging dan air."
Setelah itu, Nabi Ibrahim pun pergi dari rumah Nabi Ismail. Namun, sebelumnya beliau berpesan kepada wanita itu agar Nabi Ismail memperkokoh pegangan pintunya.
Ketika Nabi Ismail pulang, beliau bertanya kepada istrinya, "Adakah tadi orang yang bertamu?"
Istrinya menjawab, "Ada, seorang tua yang berpenampilan bagus." Dia memuji Nabi Ibrahim.
"Ia bertanya kepadaku tentang dirimu, maka aku jelaskan keadaanmu kepadanya. Dia juga bertanya tentang kehidupan kita, dan aku jawab bahwa kehidupan kita baik-baik saja."
Nabi Ismail kemudian bertanya, "Apakah dia memesankan sesuatu kepadamu?"
Istrinya kembali menjawab, "Ya. Ia menyampaikan salam kepadamu dan menyuruhku mengokohkan pegangan pintumu."
Nabi Ismail berkata, "Itu adalah ayahku dan engkau adalah pegangan pintu tersebut. Beliau menyuruhku untuk tetap menikahimu (menjagamu)."
Waktu pun berlalu. Suatu saat ketika Nabi Ismail sedang meraut anak panah, Nabi Ibrahim pun datang. Nabi Ismail pun bangkit menyambutnya, dan mereka pun saling melepaskan rindu.
Selanjutnya, Nabi Ibrahim berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya Allah menyuruhku menjalankan perintah."
Ismail menjawab, "Lakukanlah apa yang diperintahkan Rabbmu."
"Apakah engkau akan membantuku?", Tanya Nabi Ibrahim kembali.

"Aku pasti akan membantumu." seru Ismail.

Nabi Ibrahim kemudian menunjuk ke tumpukan tanah yang lebih tinggi dari yang sekitarnya. Beliau berkata, "Sesungguhnya Allah menyuruhku membuat suatu rumah di sini."

Pada saat itulah, keduanya kemudian meninggikan pondasi Baitullah. Ismail mulai mengangkut batu, sementara Ibrahim memasangnya.

Setelah bangunan tinggi, Ismail membawakan sebuah batu untuk menjadi pijakan bagi Nabi Ibrahim. Batu inilah yang akhirnya disebut sebagai maqam (tempat berdiri) Nabi Ibrahim.

Mereka pun terus bekerja sembari mengucapkan doa, "Wahai Rabb kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".



Sampai akhirnya tuntaslah pembangunan baitullah itu. Ka'bah pun akhirnya berdiri di bumi Allah 'azza wa jalla.(*)

»»  Baca selanjutnya...

Kehancuran Sodom dan Gomorrah dalam Tinjauan Sains


Kota Sodom dan Gomorrah adalah dua kota yang dikaitkan dengan kisah Nabi Luth dan kaumnya. Paling tidak, dalam pandangan Islam, Kristen, Yahudi, diyakini bahwa dua kota ini memang pernah ada, dan kemudian dihancurkan Tuhan akibat begitu besarnya kemaksiatan yang dilakukan oleh penduduknya. Kota inilah yang daripadanya lahir istilah sodomy, and sodomite. Bahkan, dalam bahasa Ibrani, Sodom itu sendiri berarti terbakar, dan Gomorrah berarti terkubur.

Kaitannya dalam Qur'an, ini termaktub dalam "Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi." (QS Huud ayat 82). Dan dalam Kitab Genesis, disebutkan bahwa "dikarenakan oleh dosa-dosa penduduknya, Sodom, Gomorrah, Admah dan Zeboim dihancurkan oleh sulfur dan api dari Tuhan (19: 24-25).

Pertanyaan yang pertama, adalah dimanakah sesungguhnya lokasi Kota Sodom dan Gomorrah itu. Ternyata sangat sulit untuk menjawabnya, karena bekas atau puing-puing kedua kota ini sulit sekali untuk ditemukan. Misteri keberadaan Sodom dan Gomorrah mengundang banyak arkeologis, geologis, dan paleoclimatologis untuk mengungkapkannya sejak tahun 1923.

Harris dan Beardow dalam "The destruction of Sodom and Gomorrah: a geotechnical perspective" yang dimuat dalam Quarterly Journal of Engineering Geology and Hydrogeology (1995) memperkirakan bahwa Sodom dan Gomorrah terletak di utara Semenanjung Lisan atau di sisi timur Laut Mati bagian utara. Laut Mati terletak antara Israel dan Jordania.

Pendapat Harris dan Beardow didasarkan pada keterangan Strabo, seorang sejarahwan dan geografer dari Yunani yang hidup dari 64 SM sampai 23 M. Menurut Strabo, selain Sodom dan Gomorrah diperkirakan juga terdapat 11 kota lain yang kemudian populer dengan nama "the Lost Cities of the Plain". Kota ini memang ada pada permulaan hingga pertengahan zaman perunggu (Bronze Age). kira-kira 4000 tahun yang lalu, atau sekitar abad ke-23 hingga 21 SM.

Ketika itu, kota-kota ini berada pada daerah yang sangat subur dikarenakan banyaknya sumber air (wadi). Olehnya itu, hasil pertanian sangatlah melimpah dan penduduknya padat. Selain itu, terdapat deposit bitumen (asphalt) yang besar, dan menjadi salah satu sumber pencaharian penduduk. Asphalt dijual ke Mesir Kuno.



Pada saat sekarang, lokasi yang diyakini sebagai Sodom dan Gomorrah telah menjadi tanah tandus dengan tingat salinitas tinggi. Tentang penyebabnya, Nissembaum (1994) dalam "Sodom, Gomorrah and the other lost Cities in the Plain - A Climatic Perspective" mengatakan bahwa perubahan iklim yang begitu cepat, telah mengubah daerah ini dari yang subur menjadi tandus dan kering.

Perubahan iklim inilah yang juga menyebabkan kehancuran Kerajaan Mesir Kuno dan penyusutan hutan di Israel Utara, bukti paleobotani di Israel Selatan, dan penduduk meninggalkan permukiman di Lembah Jordan dan Selatan Jordan ketika itu.

Lokasi yang diyakini oleh Harris dan Beardow ini juga diteliti oleh Professor Lynne Frostick, seorang geologist dari Hull University Inggirs, dan Jonathan Tubb dari British Museum (dimuat dalam BBC History, J Cecil, updated 2009). Mereka mengadakan penggalian arkeologi tepatnya di Tell es-Sa'diyeh dekat Laut Mati bagian utara.

Diketemukan bekas pabrik minyak zaitun. Hal ini menandakan betapa tingginya peradaban ketika itu. Tubb mengatakatan, bahwa dilihat dari taraf peradabannya, diperkirakan lokasi ini ada pada zaman permulaan Bronze Age, sezaman dengan masa Sodom dan Gomorah.

Lain lagi pada penemuan arkeologi di Numeira, juga dekat Laut Mati. Ditemukan puing-puing kota tua dan peradabannya yang diperkirakan dari zaman perunggu. Kota ini tertimbun lapisan tanah dan tumpukan batu, serta lapisan abu arang yang menandakan ada kebakaran hebat yang pernah terjadi.

Mengapa Sodom dan Gomorah dapat hancur dengan skala yang amat dahsyat. Faktor utamanya menurut Harris dan Beardow (1995) adalah bahwa Sodom dan Gomorah berada sangat dekat pada patahan Laut Mati (left lateral strike-slip fault). Jalur patahan ini merupakan bagian dari Great Rift Valley System. Menurut Shmuel Marco, geologis Israel, dari bukti geologi, diperkirakan minimal ada enam kali gempa dengan skala paling rendah 6 SR pernah terjadi.

Sebagai bukti, Mike Finnegan, forensik antropologis dari Amerika Serikat, mengatakan bahwa tiga kerangka manusia yang ditemukan di Numeira. Dari posisi tulang patah, diketahui bahwa mereka mati dalam kondisi hancur. Salah satu kemungkinannya adalah mereka mati dijatuhi reruntuhan batu akibat gempa. Dari carbon dating, diketahui umur kerangka itu adalah 2300 SM, atau sezaman dengan zaman perunggu.

Selain itu, dari tinjauan geoteknik, kandungan tanah pada daerah yang diyakni merupakan loose sand, dan clay sehingga ketika gempa terjadi mudah sekali mengalami likuifaksi. Gempa menjadi trigger pada keadaan dimana kandungan air tanah pada tanah tersebut mengalami peningkatan sehingga tanah bersifat seperti lumpur hidup dan tentunya sangat lunak. Akibatnya, tanah tak lagi mendukung bangunan yang ada di atasnya. Bangunan akan tenggelam ke dalam tanah.

Fenomena ini diungkapkan oleh Haigh dan Madabushi (2002) dari Cambridge University dalam "Dynamic Centrifuge Modelling of the Destruction of Sodom and Gomorrah ". Dalam eksperimen di laboratorium, mereka mengambil membuat pemodelan mini kota pada zaman perunggu, termasuk lapisan tanahnya sesuai dengan kondisi geologi di sekitar Laut Mati. Hasilnya, ketika model diguncang gempa dengan skala tertentu, likuifaksi memang terjadi, dan bangunan teggelam masuk ke dalam tanah.

Hal inilah yang mungkin menyebabkan mengapa bukti arkeologi Sodom dan Gomorrah sangat sulit ditemukan. Diperkirakan bahwa sekarang kota ini telah berada di bawah dasar Laut Mati. Olehnya itu John Whitaker (1997) merekomendasi untuk diadakannya penyelidikan bawah laut untuk menelusuri puing-puing Sodom dan Gomorrah.

Selain itu, ada faktor lain yang menyebabkan dahsyatnya proses kehancuran Sodom dan Gomorrah. Adanya gempa, juga memungkinkan terjadinya rekahan-rekahan pada deposit asphalt yang memang banyak terdapat di lokasi tersebut. Beberapa ahli termasuk Harris dan Beardow (1995) mengatakan bahwa kandungan gas dengan tekanan tinggi dari dalam rekahan, menyembur dan membakar deposit asphalt. Tekanan tinggi ini akhirnya melontarkan asphalt terbakar itu keluar, termasuk menghujani Sodom dan Gomorrah.

Jadi dapat dibayangkan, begitu besarnya proses kehancuran Sodom dan Gomorrah. Kombinasi antara gempa, likuifaksi, dan hujan asphalt-sulfur yang terbakar, yang meluluhlantakkan kota dan menghancurkan penduduknya sehancur-hancurnya.

Terkecuali, Nabi Luth AS, atas petunjuk Allah SWT mengevakuasi anak-anaknya keluar dari "the Sin Cities" itu. Subhanallah. Mudah-mudahan ini menjadi petunjuk bagi orang yang beriman.


Semoga bermanfaat ..Wassalam ..

»»  Baca selanjutnya...

Panji Hitam Ufuk Timur


Apakah Panji Hitam Ufuk Timur? Mungkin ramai antara kita yang masih belum mengetahui apakah Panji Hitam Ufuk Timur. Ok, di sini saya boleh ringkaskan Panji Hitam Dari Timur adalah tentera Imam Mahdi yang akan memperjuangkan Islam di akhir zaman. Tentera ini tidak terkalah kerana mendapat perlindungan dari Allah. Tentera ini juga akan menghapuskan Yahudi laknat yang membunuh ramai umat Islam masa kini. Tentera ini akan dipimpin oleh Al-Mahdi. Sekiranya ianya datang pada masa kita sama-samalah kita berjuang di jalan Allah. Di sini saya postkan hadis-hadis Rasullulah tentang Panji-panji Hitam Dari Timur.

1. Sabda Nabi SAW:
Al-Mahdi akan datang setelah muncul Panji-panji Hitam dari sebelah Timur yang mana pasukan itu selalu tidak pernah kalah dengan pasukan mana pun. (Ibnu Majah)

2. Sabda Nabi SAW:
Orang ramai daripada Timur akan muncul, kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada al-Mahdi.

3. Sabda Nabi SAW:
Panji-panji Hitam akan keluar dari Khurasan (Setelah Pemuda Bani Tamim bertemu al-Haris Harras dan pada masa itu juga kawan-kawan al-Mahdi (tentera-tenteranya) keluar menuju Baitulmaqdis.


PALESTINIANS-MILITANTS Members of Jaysh al-Ummah hold weapons during training in the Gaza Strip August 29, 2008. Jaysh al-Ummah, or the Army of the Nation, is a Palestinian Islamist group modelled on the ideology of Osama bin Laden's al Qaeda. It is training for battle with Israel, according to the group's leader Abu Hafss. Picture taken August 29, 2008. REUTERS/Mohammed Salem (GAZA) REUTERS

4. Sabda Nabi SAW:
Al-Mahdi akan dibaiat di antara Hajar Aswad dan Makam Ibrahim oleh sejumlah orang yang mengikuti Perang Badar (iaitu Pemuda Bani Tamim dan pasukannya), kemudian datang kumpulan orang dari Iraq, dan para Wali Abdal dari penduduk Syam untuk berikrar kepadanya. Dan akan datang pula pasukan daripada Syam (sufyani) yang kemudiannya ditelan bumi di al-Baidak dekat Zul Hulaifah. Semuanya binasa melainkan si pembawa berita sahaja.
(Abu Daud & Al-Hakim)

5. Sabda Nabi SAW:
Tiga ratus empat belas orang yang di antaranya adalah perempuan, bergabung dengan al-Mahdi yang akan bertindak ke atas setiap pemimpin yang berbuat zalim dan menegakkan keadilan seperti yang diharap-harapkan oleh semua orang. Setelah itu, tidak ada kebaikan lagi di muka bumi ini yang melebihi kebaikan pada masa al-Mahdi.

6. Sabda Nabi SAW:
Pembawa bendera al-Mahdi adalah seorang lelaki daripada suku Tamim yang datang dariTimur.

7. Sabda Nabi SAW:
Jika kamu semua melihat Panji-panji Hitam datang dari arah Khurasan, maka sambutlah ia walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salji. Sesungguhnya di tengah-tengah panji-panji itu ada Khalifah Allah yang mendapat petunjuk. Maksudnya ialah al-Mahdi.
(Ibnu Majah, Abu Nuaim & Al-Hakim)

8. Sabda Nabi SAW:
Sebelum al-Mahdi (muncul), As-Sufyani akan muncul dengan 360 pasukan berkuda. Kemudian dengan diiringi 30,000 pasukan yang dipimpin oleh Kalb, iaitu bapa saudaranya. As-Sufyani kemudian mengerahkan askarnya ke Iraq. Dalam serangan ini, 100,000 orang terbunuh di Zaura iaitu suatu bandar di Timur. Setelah itu mereka menyerang Kufah pula. Ketika itu muncullah Panji-panji (Hitam) dari Timur. Lantas ada satu pertanyaan, wahai Rasullulah, bagaimana kami dapat mengenalinya? Nabi SAW menjawab, Dia adalah dari keturunanku, perawakannya mirip kepada Bani Israel, seolah-olah wajahnya bercahaya-cahaya laksana bintang, pipi kanannya bertahi lalat hitam. Dia tampan orangnya, yang berusia 40 tahun. Dia akan didatangi oleh Wali-wali Abdal dari Syam, tokoh-tokoh Nujabat dari Mesir, Asoib dari Timur dan para pengikutnya.

9. Sabda Nabi SAW:
Sentiasa akan ada satu toifah dari kalangan umatku yang sanggup menzahirkan kebenaran. Mereka tidak dapat dirosakkan (dikalahkan) oleh orang-orang yang menentangnya, hinggalah datang perintah Allah (hari kiamat).



10. Sabda Nabi SAW:
Dari Ibnu Masud RA, katanya, ketika kami berada di sisi Rasullulah SAW, tiba-tiba datang sekumpulan anak muda dari kalangan Bani Hasyim. Apabila terlihat mereka, maka kedua-dua mata banginda SAW dilinangi air mata dan wajah baginda berubah. Aku pun bertanya, Mengapakah kami melihat pada wajah Tuan sesuatu yang tidak kami sukai? Baginda menjawab, Kami Ahlul Bait telah Allah pilih untuk kami akhirat lebih dari dunia. Kaum kerabatku akan menerima bencana dari penyingkiran selepasku kelak sehinggalah datang suatu kaum dari Timur yang membawa bersama-sama mereka Panji-panji Hitam. Mereka meminta kebaikan tetapi tidak diberikannya, maka mereka pun berjuang dan beroleh kejayaan lalu diberikanlah apa yang mereka minta itu tetapi mereka tidak menerima sehinggalan mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki dari kaum kerabatku yang akan memenuhkan bumi ini dengan keadilan seperti halnya bumi ini dipenuhi dengan kedurjanaan sebelumnya. Sesiapa yang sempat menemuinya, maka datangilah mereka itu, walaupun terpaksa merangkak di atas salji. Sesungguhnya dia adalah al-Mahdi.
(Ibnu Majah)

11. Sabda Nabi SAW:
Daripada al-Hasan, bahawa Nabi SAW menyebut bala yang akan menimpa kaum keluarganya, hinggalah Allah mengutuskan Panji-panji Hitam dari Timur. Sesiapa yang menolongnya akan ditolong pula oleh Allah. Sesiapa yang menghinanya akan dihinakan pula oleh Allah, hinggalah mereka mendatangi seorang lelaki yang namanyna seperi nama aku. Mereka pun melantiknya memimpin mereka, maka Allah pun membantu dan menolongnya.
(Nuaim bin Hammad)

12. Sabda Nabi SAW:
Akan datang Panji-panji Hitam dari Timur, seolah-olah hati mereka adalah kepingan-kepingan besi. Sesiapa mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbaiatlah kepada mereka, sekalipun merangkak di atas salji.
(Al-Hafiz Abu Naim)

13. Sabda Nabi SAW:
Akan keluar seorang lelaki dari seberang sungai yang dikatakan Al-Haris bin Harras, yang di hadapannya ada seorang lelaki yang dikatakan al-Mansur, dialah yang akan memudahkan urusan atau membela keluarga Nabi SAW seperti pihak Quraisy yang membela Rasulullah SAW. Wajib setiap mukmin menolongnya atau baginda bersabda, Wajib setiap orang mukmin menerimanya. (Abu Daud, an-NasaâI, al-Baihaqi & al-Husin)

14. Sabda Nabi SAW:
Sesungguhnya ketika zahir al-Mahdi, menyerulah malaikat dari atas kepalanya, Ini al-Mahdi Khalifah Allah, maka kamu ikutilah dia. Seluruh manusia tunduk dan patuh kepadanya dan mengecapi kasih sayangnya. Sesungguhnya al-Mahdi itu menguasai Timur dan Barat. Dan adalah yang berbaiat kepadanya di antara Rukun dan Maqam, yang pertama adalah sejumlah pasukan Badar (314 orang). Kemudian Abdal dari Syam mendatanginya, dikuti oleh Nujabak dari Mesir dan Asoib dari Timur. Setelah itu Allah mengutuskan kepadanya tentera dari Khurasan dengan Panji-panji Hitam dan mereka menuju ke Syam. Allah menutus kepadanya 3,000 malaikat dan ahli (Ashabul) Kahfi adalah antara pembantunya.

15. Sabda Nabi SAW:

Sesiapa yang berpegang (teguh) dengan sunnahku ketika umatku sedang rosak, baginya seratus pahala syahid.
(Iman Muslim)

16. Sabda Nabi SAW:
Ada tiga orang adik-beradik yang saling berperang sesama sendiri berhampiran tempat simpanan Kaabah kamu. Ketiga-tiganya adalah anak seorang khalifah. Kemudian tidak seorang pun antara mereka yang menjadi khalifah. Kemudian muncullah Bendera Hitam dari arah Timur, lalu mereka membunuh kamu semua (yang sedang berperang saudara itu) dengan satu pembunuhan yang (sangat banyak) belum pernah berlaku sebelum ini oleh sesuatu kaum. Kemudia baginda menuturkan sesuatu yang tidak saya ingatinya. Kemudian baginda bersabda, apabila kamu semua melihatnya, hendaklah berbaiat kepadanya walaupun terpaksa merangkak di atas salji kerana dia adalah Khalifah Allah, iaitu al-Mahdi.
(Ibnu Majah)

17. Sabda Nabi SAW:
Akan ada orang-orang yang keluar dari sebelah Timur, lalu mereka mempersiapkan segala urusan untuk al-Mahdi, yakin pemerintahnya.
(Ibnu Majah)

18. Sabda Nabi SAW:
Apabila keluar Panji-panji Hitam dari arah Khurasan, tidak akan ada sesuatu apa pun yang dapat menolaknya hinggalah dipacakkan di Ilya.
(At-Tarmizi)

Wallahua'lam ..

»»  Baca selanjutnya...

Jamaah Tabligh; Menyebarkan Dakwah Menerobos Wilayah


Tanpa banyak bicara, anggota Jamaah Tabligh berkelana ke berbagai penjuru. Hanya satu tujuannya, mengajak manusia  ke jalan Allah.
Di kalangan aktivis gerakan Islam, tentunya nama Jamaah Tabligh bukanlah sesuatu yang baru. Jamaah Tabligh atau terjemahan secara bebasnya adalah "Kelompok Penyampai" (dalam Bahasa Arab : ??????? ????? ) adalah gerakan dakwah Islam dengan tujuan kembali ke ajaran Islam yang kaffah.
Aktivitas mereka tidak hanya terbatas pada satu golongan Islam saja. Tujuan utama dari gerakan ini adalah membangkitkan jiwa spiritual dalam diri dan kehidupan setiap muslim. Jamaah Tabligh merupakan pergerakan non-politik terbesar di seluruh dunia.
Sejarah Tabligh Tabligh
Jama'ah Tabligh didirikan pada akhir dekade 1920-an oleh Maulana Muhammad Ilyas Kandhalawi di Mewat, sebuah provinsi di India. Nama Jama'ah Tabligh hanyalah merupakan sebutan bagi mereka yang sering menyampaikan-sebenarnya usaha ini tidak mempunyai nama, tetapi cukup Islam saja tidak ada yang lain. Bahkan Muhammad Ilyas mengatakan, "Seandainya aku harus memberikan nama pada usaha ini, maka akan aku beri nama Gerakan Iman".
Muhammad Ilyas mengabdikan hidupnya total hanya untuk Islam terjadi ketika ia melaksanakan Ibadah Haji kedua-nya pada tahun1926. Maulana Ilyas menyerukan slogannya, 'Aye Musalmano! Musalman bano' (dalam bahasa Urdu), yang artinya 'Wahai umat Muslim! Jadilah muslim yang kaffah!"
 Tabligh resminya bukan merupakan kelompok atau ikatan, tapi gerakan muslim untuk menjadi Muslim yang menjalankan agamanya, dan hanya satu-satunya gerakan Islam yang tidak memandang asal-usul mahdzab atau aliran pengikutnya.
Perkembangan Jamaah Tabligh
Dalam waktu kurang dari dua dekade, Jamaah Tabligh cepat meluas di Asia Selatan. Sifatnya yang cenderung menghindari politik membuatnya tidak mengalami kesulitan berarti dalam menerobos batasan-batasan negara dan teritorial.
Dengan dipimpin oleh Maulana Yusuf-putra Maulana Ilyas, gerakan ini mulai mengembangkan aktivitasnya pada tahun 1946, dan dalam waktu 20 tahun, penyebarannya telah mencapai Asia Barat Daya dan Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara.
Sekali terbentuk dalam suatu negara, Jamaah Tablih mulai membaur dengan masyarakat lokal. Meskipun negara Barat pertama yang berhasil dijangkau Tabligh adalah Amerika Serikat, tapi fokus utama mereka adalah di Britania Raya, mengacu kepada populasi padat orang Asia Selatan disana yang tiba pada tahun 1960-an dan 1970-an.
Jamaah ini mengklaim mereka tidak menerima donasi dana dari manapun untuk menjalankan aktivitasnya. Biaya operasional Tabligh dibiayai sendiri oleh pengikutnya. Tahun 1978, Liga Muslim Dunia mensubsidi pembangunan Masjid Tabligh di Dewsbury, Inggris, yang kemudian menjadi markas besar Jama'ah Tabligh di Eropa. Pimpinan mereka disebut Amir atau Zamidaar atau Zumindaar.
Terkenal dengan khuruj
Markas internasional pusat tabligh adalah di Nizzamudin, India. Kemudian setiap negara juga mempunyai markas pusat nasional, dari markas pusat dibagi markas-markas regional/daerah yang dipimpin oleh seorang Shura. Kemudian dibagi lagi menjadi ratusan markas kecil yang disebut Halaqah. Kegiatan di Halaqah adalah musyawarah mingguan, dan sebulan sekali mereka khuruj selama tiga hari.
Khuruj adalah meluangkan waktu untuk secara total berdakwah, yang biasanya dari masjid ke masjid dan dipimpin oleh seorang Amir. Orang yang khuruj tidak boleh meninggalkan masjid tanpa seizin Amir khuruj. Tapi para karyawan diperbolehkan tetap bekerja, dan langsung mengikuti kegiatan sepulang kerja.
Sewaktu khuruj, kegiatan diisi dengan ta'lim (membaca hadits atau kisah sahabat, biasanya dari kitab Fadhail Amal karya Maulana Zakaria), jaulah (mengunjungi rumah-rumah di sekitar masjid tempat khuruj dengan tujuan mengajak kembali pada Islam yang kaffah), bayan, mudzakarah (menghafal) 6 sifat sahabat, karkuzari (memberi laporan harian pada amir), dan musyawarah. Selama masa khuruj, mereka tidur di masjid.
Aktivitas Markas Regional adalah sama, khuruj, namun biasanya hanya menangani khuruj dalam jangka waktu 40 hari atau 4 bulan saja. Selain itu mereka juga mengadakan malam Ijtima' (berkumpul), dimana dalam Ijtima' akan diisi dengan Bayan (ceramah agama) oleh para ulama atau tamu dari luar negeri yang sedang khuruj disana, dan juga ta'lim wa ta'alum.
Setahun sekali, digelar Ijtima' umum di markas nasional pusat, yang biasanya dihadiri oleh puluhan ribu umat muslim dari seluruh pelosok daerah. Bagi umat muslim yang mampu, mereka diharapkan untuk khuruj ke poros markas pusat (India-Pakistan-Bangladesh/IPB) untuk melihat suasana keagamaan yang kuat yang mempertebal iman mereka.

»»  Baca selanjutnya...