2. Ada orang yang beriman dari
kalangan laki-laki dana ada yang beriman dari kalangan wanita
3. Dari saat pertama Rasulullah saw
diberikan tanggung jawab da’wah, maka pada saat itu jugalah seorang wanita
mengikuti da’wah beliau.
4. Yang paling pertama bersyahadat
adalah istrinya Nabi Muhammad saw, Khadijah Al kubra r.ha.
5. Yang paling pertama bekorban harta
untuk agama adalah kalangan wanita yaitu Khadijah Al Kubra r.ha
6. Yang paling pertama memberikan
kabar gembira tentang diterimanya da’wah Nabi Muhammad saw dan mendukung
pengorbanan Rasulullah saw yaitu Khadijah Al Kubra r.ha
7. Yang pertama kali syahid untuk
agama adalah dari kalangan wanita yaitu Sumayah r.ha
8. Ketika detik pertama Da’wah
dimulai, maka yang pertama bekorban adalah keluarga Rasulullah saw. Ketika
Rasulullah saw berda’wah hingga di lempari tanah dan ludah, maka yang
membersihkan wajahnya adalah putrinya, Zainab r.ha.
9. Ketika Rasulullah saw shalat dan
dilempari dengan kotoran unta, maka yang membersihkannya adalah putrinya.
Ketika da’wah dimulai, maka Ruqayyah dan Ummu Kultsum r.ha dihadapan Rasulullah
saw telah diceraikan oleh para suaminya yang masih kafir.
10. Ketika seorang Nabi diutus untuk berda’wah dan
da’wah mereka dibantu oleh istrinya, maka da’wah berkembang sangat cepat.
Tetapi jika mereka berda’wah sedangkan istrinya tidak mengikuti da’wah mereka,
maka da’wah akan berkembang sangat lambat bahkan dari keluarga mereka akan ada
penentang dari pada da’wah agama.
11. Nabi Nuh a.s ketika buat usaha da’wah tidak dibantu
oleh istrinya, maka da’wah beliau sangat lama waktunya bahkan anaknya sendiri
tidak mau menyertai beliau.
12. Nabi Luth a.s ketika buat da’wah sedangkan istrinya
tidak mendukungnya maka istri beliau menjadi seorang penentang da’wah Nabi Luth
a.s dan tidak beriman kepada Allah azza wa jalla.
13. Sebaliknya, Nabi Ibrahim a.s ketika buat da’wah dan
didukung oleh istrinya, dimana istrinya buat da’wah seperti juga yang dibuat
oleh Nabi Ibrahim a.s maka Allah azza wa jalla telah lahirkan Nabi Ismail a.s
yang punya kedudukan tinggi. Bahkan karena istri nabi Ibrahim a.s buat da’wah,
maka istrinya sendirilah yang mentarbiyah Nabi Ismail a.s dalam hal agama.
Bahkan Allah azza wa jalla telah membanggakannya di dalam Alqur’an dan ajaran
Nabi Ibrahim a.s telah diperintahkan untuk kita ikuti hingga sekarang yaitu
millah-nya Ibrahim a.s. Ini adalah dikarenakan da’wah Nabi Ibrahim a.s diikuti
oleh istrinya sehingga lahir nabi Ismail a.s dan dari keturunan-keturunan
beliau lahirlah Nabi Muhammad saw.
14. Apabila kaum lelaki buat da’wah, sedangkan istrinya
tidak dilibatkan, maka ketika suami keluar di jalan Allah azza wa jalla, maka
sang istri akan mengeluh kepada orang lain bahwa suaminya tidak bertanggung
jawab dan sebagainya.
15. Sebaliknya apabila istri dilibatkan dalam da’wah,
ketika sang suami sedang lemah dalam berda’wah, maka sang istri akan menjadi
penyemangat bagi suaminya dan akan selalu mendukungnya dalam keadaan susah
maupun senang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar