UMMAT NABI MUHAMMAD Saw
Rasulullah saw tlh membangun suatu tatanan kehidupan yg sangat mulia dlm sejarah peradaban manusia yaitu: kehidupan para sahabat r.a. Suasana kehidupan yg terbentuk dr usaha dakwah Rasulullah saw. Sesungguhnya tdk ada kehidupan yg lbh baik sebelum & sesudah zaman mereka. Rasulullah bersabda : " sebaik baik manusia adalah generasiku (Nabi & para sahabat r.a), kemudian yg setelah mereka (Tabi'in),kemudian yg setelah mereka (Tabi'ut tabi'in)" (HR.Bukhari & Muslim)
Dalam usaha dakwah yg dikehendaki adalah bagaimana agar agama wujud dengan sempurna dlm kehidupan ummat islam sebagaimana kehidupan para sahabat r.a pada zaman Rasulullah saw msh hidup & ketika ditinggalkan oleh beliau.Ketika itu para sahabat r.a msh tinggal dibumi tp semua mahluk dilangit telah menyayangi mrk. Para sahabat r.a tlh mendapatkan keridhaan Allah swt dgn gelar RADHIALLAHU 'ANHUM.
Pada saat itu orang2 merasa sangat bangga dgn sifat2 Abu Bakar r.a,Umar r.a, Utsman r.a, Ali r.a & sahabat2 lainnya, bukan bangga sbg Pengusaha,Petani,Dokter, Pejabat, atau Pegawai, tetapi bangga sebagai ummat Nabi yg sedang berdagang,yg sedang bertani,dan lain sebagainya.
Rasulullah saw bersabda:" Beruntunglah orang-orang yg melihatku & beriman kepadaku. Namun sungguh sangat beruntung (beliau saw mengulang sampai 7 x) orang yg tdk pernah melihatku,tetapi ia beriman kepadaku". ( HR. Bukhari ).
Demikian mudahnya seseorang mengaku mencintai sesuatu,tetapi tdk mampu menunjukkan bukti kecintaannya. Hari ini cinta Rasul hanya dijadikan senandung, tetapi tdk memahami hakikat cinta. Suatu kejahilan apabila seseorang hanya sibuk memuji-muji sesuatu yg dicintainya tetapi dia tdk melaksanakan perintah kekasihnya. Mencintai Rasulullah saw bukan sekedar menghidupkan SUNNAH SHUROH (penampilan zhahir) Nabi saw, sebab generasi2 terdahulu jg tlh melakukan hal ini.Tetapi tanda cinta sesungguhnya adalah meneruskan kerja dakwah Rasulullah saw sebagai SIIROH (maksud & tujuan hidup) dan SARIIROH (pikir & risau) Nabi saw.
Anas bin Malik r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda : "Sungguh aku sangat ingin berjumpa dgn saudara-saudaraku," Seorang sahabat r.a bertanya : Ya Rasulullah,bukankah kami ini saudara-saudaramu?" Rasulullah saw menjawab :" Kalian adalah sahabat-sahabatku,sedangkan saudara-saudaraku adalah orang-orang yg beriman kepadaku padahal mereka blm pernah berjumpa denganku" (HR.Ahmad).
Saat ini orang-orang mengaku sebagai ummat Nabi saw,tetapi apakah diakhirat kelak digolongkan sebagai ummat Nabi saw ? Kelak Rasulullah saw menanti ditepi telaga Kautsar untuk memberikan minuman kepada ummatnya. Orang yg tlh meminum air telaga itu tdk akan merasakan dahaga selama lamanya Maka suatu jamaah akan datang menghampiri Rasulullah saw tetapi dihalau oleh malaikat lalu Beliau saw berkata :" Ya Allah mereka itu sahabatku (pengikutku)" Maka dikatakan, "Sesungguhnya engkau tdk tahu apa yg mrk lakukan sepeninggalmu !" (HR. Bukhari & Muslim).Kemudian satu rombongan lain datang & disambut oleh Rasulullah saw dgn pelukan,lalu diberi minum dr telaga Kautsar melalui tangan beliau sendiri.
Apabila ummat ini tdk mau melanjutkan usaha dakwah Rasulullah saw pada akhir zaman, yg nyaris bangkrut krn direkayasa oleh kemusyrikan & kemunafikan serta tertipu oleh fitnah-fitnah dunia,maka ysaha yg dulu tlh dibentuk dgn tetesan darah & airmata Rasulullah saw & para sahabatnya akan musnah.
Rasulullah saw bersabda: " Islam bermula dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing,maka berbahagialah orang-orang yg dianggap asing,yaitu orang-orang yg melakukan ISHLAH (perbaikan) terhadap sunnahku yg tlh dirusak oleh manusia (Yakni mrk yg berpegang teguh pada sunnah Nabi saw ketika orang-orang meninggalkannya dan mrk yg berhukum dgn Al Quran ketika orang-orang ingin memadamkan cahayanya)". (HR.Muslim)
Selanjutnya Beliau saw menjelaskan ciri-ciri mereka, yaitu: orang-orang yg menjauhkan diri (berpisah) dr kabilah-kabilah (rela meninggalkan kampung halaman dan keluarganya demi agama). Diriwayatkan dr Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda:"Diantara ummatku ada orang-orang yg sangat mencintaiku,mereka bercita cita dalam hatinya bahwa alangkah baiknya jika ibu bapak dan keluarga kami dikorbankan untuk berjumpa dgn Rasulullah saw " (Misykaat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar