Jumlah pemuda jika dibanding dengan orang tua kurang lebih 1
: 2 artinya jumlah pemuda lebih banyak jika dibanding dengan orang tua, oleh
karenanya musuh-musuh Islam paham untuk menghancurkan islam maka mereka merusak
para pemuda. Ini terbukti dengan orang-orang islam generasi sekarang yang
malu memberi nama anak-anak mereka dengan nama-nama islam. Bahkan tidak sedikit
para pemuda islam yang benci dengan agamanya sendiri.
Ulama bagi tahu kalau ingin melihat kemajuan agama maka kita
bisa melihat lebih suka berada dimana para pemuda saat ini di mall atau di
masjid, Lantas siapa yang harus bertanggung jawab atas pemuda??? Ya
kita semua. Kalau kita tidak memberikan perhatian yang lebih terhadap usaha
atasPemuda, Pelajar dan Santri maka mereka akan digarap “orang lain” yang
tidak ingin islam menjadi jaya dan maju.
Media merupakan sarana utama yang digunakan sebagai alat
untuk menghancurkan ahlaq para pemuda salah satunya adalah media elektronik.
Dengan melalui media elektronik para ahli batil berlomba-lomba untuk
memunculkan kebatilan. Lewat media tersebut kebatilan di balas dengan
kebatilan.
Media berlomba-lomba memunculkan kemerosotan akhlak umat
islam saat ini, sedangkan berita mengenai orang islam yang taat jarang sekali
di munculkan di media sebaliknya kalau ada orang islam yang tidak taat dan
melakukan kemaksiatan melanggar syariat maka media menulis secara
besar-besaran, oleh karenanya kita harus berhati-hati dengan media.
“Orang tua” kita dalam dakwah berpesan pentingnya
kita lagi dan lagi betulkan niat kita dalam berdakwah dan hendaknya kita harus
memberikan perhatian yang lebih kepada para Pemuda, Pelajar dan Santri,
mereka adalah masa dengan agama, kalau mereka tidak diajak kepada agama maka
akan ada usaha lain yang mengajar mereka ingkar kepada agama.
Allah swt memberikan kelebihan-kelebihan yang banyak kepada
pemuda, mereka memiliki energi yang banyak , mereka memiliki semangat yang
tinggi sehingga manakala mereka memiliki keyakinan atas suatu hal maka mereka
memiliki semangat yang tinggi untuk memegang prinsip tersebut bahkan mereka tak
takut mati demi membela prinsip tersebut, dapat dibayangkan kalau para pemuda
tersebut di ajak untuk menentang agama!!!
Oleh karenanya dimana muhallah/halaqoh yang memberikan
perhatian yang sungguh-sungguh terhadap kerja atas Pemuda, Pelajar dan
Santri maka ke 3 aspek yang lain (1.Maqomi (5 amal), 2. Kerja atas
ulama, 3. Kerja atas masturah) akan menjadi kuat .
Kita hari ini lupa bahwa dalam diri pemuda ada
berlian-berlian yang belum tergarap dan manakala berlian tersebut digarap
dengan benar maka akan memunculkan dan lahir para pemuda yang mencintai Allah
swt dan Rasul-Nya diatas segala-galanya.
Kita semua jangan sampai melupakan kerja atas Pemuda,
Pelajar dan Santri. Jangan sampai pemuda digarap oleh orang-orang di luar
islam, karena untuk menghancurkan suatu negara dan agama, maka mereka cukup
merusak 1 generasi saja dan hasilnya maka akan nampak sekarang ini contoh
berapa banyak hari ini orang-orang muda malu menyandang nama-nama islam, ini
baru nama, belum amalan apalagi pakaian yang islami.
Munculnya pemuda-pemuda yang menjadi berlian-berlian dalam
usaha dakwah tidak bisa terjadi dengan sendirinya , harus di pikirkan jauh-jauh
hari. Pemuda, Pelajar dan Santri harus dilibatkan sedini mungkin
dalam usaha dakwah ini. Oleh karenanya dibutuhkan pengorbanan yang lebih dari
kita-kita yang lebih dulu mengenal usaha dakwah ini untuk lebih pokus
memberikan perhatian atas kerja Pemuda, Pelajar dan Santri.
Lagi dan lagi kita harus bertanya kepada diri kita
masing-masing, Apa yang sudah kita buat dalam dakwah??? , apa yang sudah
kita infakan untuk dakwah??? , sejauh mana kita telah berkorban untuk
dakwah???, mengapa untuk perkara dunia kita sungguh-sungguh dan
matian-matian melakukan yang terbaik , tapi sudahkan kita melakukan hal
yang sama untuk dakwah??. Kita selalu meminta surga yang tertinggi tetapi
sudahkah kita melakukan dan berkorban untuk surga tersebut, kalau kita cinta
betul terhadap akherat maka pastinya kita akan habiskan harta kita, waktu kita,
diri kita untuk agama Allah yang tentunya dengan musyawarah. Karena semua
pengorbanan kita harus di letakan dalam musyawarah.
Kalau setiap karkun melakukan hal seperti itu (habiskan
harta, waktu dan diri untuk agama Allah yang tentunya dengan musyawarah) maka
akan muncul orang-orang yang menjadikan dakwah sebagai maksud hidup.
Indikasi orang yang menjadikan dakwah masud hidup, manakala
datang takazah agama bersamaan dengan takazah dunia , baik takazah kerja,
keluarga dan lain sebagainya maka orang tersebut lebih memilih takazah agama
dan untuk membentuk orang-orang seperti ini memerlukan proses karena hal
tersebut tidak terjadi dengan sendirinya , dan orang-orang seperti ini harus
dikawal tidak bisa dilepaskan sendiri sesuai dengan arahan masyech. Semua
memerlukan proses agar tak salah jalan , karena kalau tidak di arahkan semua
akan salah jalan.
Kita harus mencintai para pemuda. Orang yang bisa kasih
sayang dan sabar menghadapi para pemuda pastinya adalah orang yang maqominya
sempurna.
Agama identik dengan kesungguhan, tegas bukan marah.
Tanggung jawab kita di muallah bukan hanya maqomi. Harus ada kerisauan dihati
kita bagaimana pemuda di mullah kita agar tak dicengkram oleh orang-orang
kafir, karena kalau para pemuda sudah dicengkram oleh orang-orang kafir maka
kita akan menangis darah di masa datang.
Para orang tua kita dan para penanggung jawab di Nizamudin
sudah ambil usaha dakwah ini dari mereka kecil , dan selalu diawasi dan dikawal
sehingga besarnya mereka menjadi pikirman di markaz.
Ada beberapa tertib untuk menggarap para Pemuda,
Pelajar dan Santri :
Kesungguhan.
Kasih sayang.
Ikram
Tujuan kerja atas Pemuda, Pelajar dan Santri :
1. Memunculkan mahasiswa dan santri
yang memiliki aklaq yang sempurna terhadap orang tua mereka. Sehingga mereka
hidup didunia dengan keridhaan orang tuanya, sehingga ketika orang tua ridha
maka Allah akan ridha.
2. Memunculkan mahasiswa dan santri
yang memiliki aklaq yang sempurna terhadap dosen dan guru. Karena dosen dan
guru adalah orang tua kita yang kedua maka kita juga harus memunculkan aklaq
sempurna diantara mereka.
3. Memunculkan mahasiswa dan santri yang memiliki aklaq
yang sempurna diantara teman-teman sejawat.
Oleh karena 3 tujuan tersebut maka pentingnya Pemuda,
Pelajar dan Santri keluar dijalan Allah 1 hari setiap bulan dan kalau sudah
lulus kuliah maka di usahakan keluar 4 bulan dan di utamakan keluar ke IPB
(India, Pakistan, Bangladesh).
Dan kita sebagai orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
para Pemuda, Pelajar dan Santri maka sudah seharusnya mengontroll aklaq mereka
dengan 3 tujuan tersebut. Ini lah kerja kita di muallah, setiap karkun harus
merasa pelajar itu sebagai anak mereka sehingga mereka memberikan perhatian
kepada usaha pelajar.
Kunci untuk mendapatkan 3 tujuan tersebut: setiap Pemuda,
Pelajar dan Santri harus memiliki prestasi yang maksimal, hasil belajar yang
optimal dan nilai yang bagus, kalau kunci ini di dapat maka ini bisa menjadi
alat taskil yang ampuh bagi orang-orang di sekitar pelajar dan mahasiswa
tersebut ( keluarga, dosen dan guru, teman-teman sejawat ). Untuk perkara itu
maka penting bagi para karkun di muallah untuk mengarahkan agar para pelajar
memiliki nilai yang baik dan istiqomah dalam dakwah.
Pemahaan manusia hari ini masih pada hal kedunia maka kita
gunakan dunia kita untuk kendaraan akhirat dan dakwah , bukan malah sebaliknya.
Semakin banyak pelajar yang ikut ambil bagian dalam agama, maka semakin hidup
agama sepeninggalan kita.
Oleh karenanya lagi dan lagi kita harus mempunyai perhatian
yang lebih terhadap usaha tersebut, Insya Allah kita semua niat ambil pikir dan
risau atau usaha atas Pemuda, Pelajar dan Santri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar