Silsilah lengkapnya adalah Namrudz bin Kan’an bin Kush bin ham bin Nuh. Namrudz
sendiri merupakan kata jamak yang memiliki arti “ mari memberontak”. Namanya
tercatat dalam Taurat, Injil, dan AlQur’an. Namrudz adalah salah seorang raja
babilonia yang hidup semasa dengan nabi Ibrohim ‘Alaihis Salam (2275-1943 SM)
dan menjadi musuhnya dalam berdakwah untuk mengesakan Alloh Subhannahu wa
Ta’ala.
Pada zamannya, namrudz merupakan seorang raja yang cerdas, wilayahnya meliputi
Asia Barat dan Timur Tengah. Ia telah berhasil membangun kota-kota besar
seperti Babel, Erekh, Akad, Asyur, Niniveh, Rehobot-Ir, dan Kalah yang kesemua
kota itu terletak di tanah Shinar. Namanya juga terkenal karena usahanya
sebagai pendiri Menara Babel (www.wikipedia.org).
Namun semua yang dimilikinya itu membuatnya bersikap sombong dan mengaku
sebagai Tuhan, sehingga dia selalu memusuhi dakwah Nabi Ibrohim ‘Alaihis Salam,
bahkan pernah memerintahkan untuk membakar Nabi Ibrohim. Namun atas izin alloh
Subhannahu wa Ta’ala api tak sanggup membakarnya dan menjadi dingin. Dan inilah
yang menjadi mukjizat Nabi Ibrohim Khalilulloh.
Dalam kisah lain diceritakan Namrudz menantang Alloh Subhannahu wa Ta’ala
dengan membawa 700.000 pasukan berkuda lengkap dengan senjatanya. Maka Alloh
Subhannahu wa Ta’ala mengirimkan jutaan ekor nyamuk yang membinasakan seluruh
pasukannya. Sedangkan Namrudz diberikan waktu selama 3 hari untuk bertaubat,
namun dia tidak mau bertaubat sehingga seekor nyamuk masuk ke kepalanya melalui
lubang hidung dan menggerogoti otaknya selama 40 hari, akhirnya dia tewas.
Bukhtanashor
Bukhtanashor(bukhta = ibnun dan nashor = nama berhala) disebut demikian karena
dia dibuang orang tuanya di bawah patung berhala yang bernama Nashor.Disebut
juga Nebukadnezar II adalah penguasa kerajaan Babilonia dalam dinasti Kaldea
yang berkuasa pada 605-562 SM. Dia disebutkan dalam kitab Daniel dan membangun
Taman Gantung Babilonia. Dia menaklukkan Yerusalem dan mengirim orang-orang
yahudi ke Pembuangan (id.wikipedia.org).
Dalam kitab al Bidayah wa Nihayah, Ishak bin Basyar berkata, “ Saat terjadinya
peristiwa besar dikalangan bani Israil karena mereka melakukan berbagai
kemaksiatan dan membunuh para nabi (mereka membunuh Nabi Yahya), Alloh mengutus
Nabi Aramiya kepada mereka untuk menyampaikan risalah , dan ancaman berupa azab
bagi yang tidak mau taat. Namun mereka mendustakannya dan menuduh Nabi Aramiya
sebagai pembohong dan terkena penyakit gila, bahkan mereka menangkap, mengikat
dan memenjarakannya. Ketika itulah Alloh Ta’ala menghukum mereka dengan
mendatangkan Bukhtanashor dan pasukannya untuk mengepung, menawan dan
menghancurkan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar