Pesan Rasulullah SAW Kepada Fathimatuz Zahra
Tidaklah berlebihan jika Rasulullah menegaskan , atas dasar kecintaannya ,
bahwa manusia pertama yang kelak duduk mendampinginya di surga tidak lain
adalah Fathimah.
Dia adalah putri dari seorang yang suci. Dia sendiri suci . Dari rahimnya yang
suci , kita pernah mendengar nama besar Hasan dan Husain. Ia juga melahirkan
Zainab yang dari keturunannyalah kelak Imam Syafi’ i mendapat tempat dan
perlindungan .
Imam Nawawi Al Bantani pernah menuliskan keagungan Fathimah Az Zahra ketika
berbicara masalah hak dan kewajiban suami istri bersama Rasulullah.
Nabi SAW bersabda kepada putrinya , Hai Fathimah, setiap istri yang membuatkan
tepung untuk suami dan anak -anaknya , maka Allah mencatat baginya memperoleh
kebajikan dari setiap butir biji yang tergiling , dan menghapus keburukannya
serta meninggikan derajatnya .
Hai Fathimah, setiap istri yang berkeringat di sisi alat penggilingnya karena
membuatkan bahan makanan untuk suaminya , maka Allah memisahkan antara dirinya
dan neraka sejauh tujuh hasta.
Hai Fathimah, setiap istri yang meminyaki rambut anak -anaknya dan menyisirkan
rambut mereka dan mencucikan baju mereka , maka Allah mencatatkan untuknya
memperoleh pahala seperti pahala orang yang memberi makan seribu orang yang
sedang kelaparan , dan seperti pahala orang yang memberi pakaian seribu orang
yang telanjang.
Hai Fathimah, setiap istri yang mencegah kebutuhan tetangganya , maka Allah
kelak akan mencegahnya ( tidak memberi kesempatan baginya) untuk minum air dari
telaga Kautsar pada hari kiamat .
Hai Fathimah, tetapi yang lebih utama dari semua itu adalah keridhaan suami
terhadap istrinya .
Sekiranya suamimu tidak meridhaimu , tentu aku tidak akan mendo’akan dirimu .
Bukankah engkau mengerti , hai Fathimah, bahwa ridha suami itu menjadi bagian
dari ridha Allah , dan kebencian suami merupakan bagian dari kebencian Allah.
Hai Fathimah, manakala seorang istri mengandung, maka para melaikat memohon
ampun untuknya , dan setiap hari dirinya dicatat memperoleh seribu kebajikan
dan seribu keburukannya dihapus . Apabila telah mencapai rasa sakit ( menjelang
melahirkan ) maka Allah mencatatkan untuknya memperoleh pahala seperti pahala
orang -orang yang berjihad di jalan Allah . Apabila ia telah melahirkan,
dirinya terbebas dari segala dosa seperti keadaannya setelah dilahirkan ibunya
.
Hai Fathimah, setiap istri yang melayani suaminya dengan niat yang benar , maka
dirinya terbebas dari dosa- dosanya seperti pada hari dirinya dilahirkan ibunya
. Ia tidak keluar dari dunia ( yakni mati ) kecuali tanpa membawa dosa . Ia
menjumpai kuburnya sebagai pertamanan surga . Allah memberinya pahala seperti
seribu orang yang berhaji dan berumrah , dan seribu malaikat memohonkan ampunan
untuknya hingga kiamat . Setiap istri yang melayani suaminya sepanjang hari dan
malam hari disertai hati yang baik, ikhlas dan niat yang benar , maka Allah
mengampuni dosanya . Pada hari kiamat kelak dirinya diberi pakaian berwarna
hijau, dan dicatatkannya untuknya pada setiap rambut yang ada di tubuhnya
dengan seribu kebajikan, dan Allah memberi pahala kepadanya sebanyak seratus
pahala orang yang berhaji dan berumrah .
Hai Fathimah, setiap istri yang tersenyum manis di muka suaminya , maka Allah
memperhatikannya dengan penuh rahmat.
Hai Fathimah, setiap istri yang menyediakan diri tidur bersama suaminya dengan
sepenuh hati , maka ada seruan yang ditujukan kepadanya dari langit. “Hai
Wanita , menghadaplah dengan membawa amalmu. Sesungguhnya Allah telah
mengampuni dosa -dosamu yang berlalu dan yang akan datang. ”
Hai Fathimah, setiap istri yang meminyaki rambut suaminya demikian pula
jenggotnya, memangkas kumis dan memotong kuku- kukunya, maka Allah kelak
memberi minum kepadanya dari rahiqim makhtum ( tuak jernih yang tersegel) dan
dari sungai yang ada di surga. Bahkan Allah kelak akan meringankan beban
sakaratul maut . Kelak dirinya akan menjumpai kuburnya bagaikan taman surga .
Allah mencatatnya terbebas dari neraka dan mudah melewati sirath ( titian ) .
( bay /Uqudul Lujain karya Imam Nawawi Al Bantani , dari buku Disebabkan Oleh
Cinta , Fauzil Adhim )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar